Pemenuhan gizi anak sangat erat kaitannya dengan peran orangtua. Namun
tidak selamanya orangtua dapat mengontrol asupan gizi anak-anaknya,
terlebih bila si anak sudah memasuki usia sekolah.
Itulah
mengapa, peran teman sebaya yang menyadari pentingnya gizi menjadi
penting. Seperti halnya peran dokter kecil yang dibekali pengetahuan
gizi cukup dan seimbang yang dapat menjadi penyuluh pengetahuan soal
gizi bagi teman-temannya.
"Dokter kecil diharapkan dapat
memberikan pemantauan gizi seimbang bagi teman-temannya," ujar
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI)
Yustina Ani di sela-sela acara Penganugerahan Juara Kompetisi "Sehat
Dimulai dari Sekolahmu" di Jakarta.
Pemantauan
gizi yang dilakukan oleh teman sendiri dinilai lebih efektif. Pasalnya,
pemantauan dilakukan lebih dekat dan langsung. Misalnya, saat anak
memilih jajanan, dokter kecil dapat menjelaskan mana makanan yang aman
dan bergizi untuk dibeli dan mana yang tidak.
Selain itu, tugas
dokter kecil sebenarnya sangat komprehensif, yaitu meliputi mengukur
tinggi dan berat badan temannya sekaligus menentukan status gizi
temannya.
"Kami sudah membekali pengetahuan kepada dokter kecil
bagaimana menentukan gizi anak melalui pengukuran tinggi dan berat
badan. Dokter kecil juga dapat menentukanya dengan melihat 10 tanda anak
cukup gizi," papar Ani.
Dokter kecil juga bertugas mengajak
teman-temannya untuk melakukan senam rutin dan memberikan penyuluhan
ilmu gizi cukup dan seimbang sebagai bentuk kaderisasi dokter kecil.