Menurut berbagai ahli perkembangan anak, bermain adalah salah satu cara
yang paling efektif untuk mengolah otak balita. Semakin banyak dirinya
beraktivitas yang berhubungan dengan kemampuan memproses,
mengintrepretasikan, dan mengategorikan informasi melalui penglihatan,
pendengaran, serta gerakan motorik yang didapatkan saat bermain, maka
kemampuan anak untuk berfikir akan semakin berkembang. Denganbegitu, ia
dapat menyerap pengetahuan dan informasi baru dengan baik.
Ibu Lely Tobing pun sependapat. Menurutnya, bermain bersama, terlebih lagi pada masa
Golden Period (usia
balita) pertumbuhan sel saraf otak anak sedang berkembang sangat
pesat. Salah satu area perkembangan anak yang mendapat manfaat dari
permainan berkualitas adalah kemampuan di area kognisi atau intelektualnya. “Karena itu,
permainan
yang mengasah memori, logika dan rentang waktu atensi (fokus) akan
membantu kemampuan anak di jenjang pendidikannya nanti,” papar ibu Lely.
“Seperti yang sudah pernah saya jelaskan sebelumnya, akan lebih baik jika
permainan yang digunakan memang dirancang untuk mengolah otaknya dengan cara menyenangkan, seperti bermain
permainan edukatif yang tersedia dalam berbagai macam bentuk,” lanjut Ibu Lely.
Ibu Lely menambahkan, dengan berkembang pesatnya ilmu
PAUD, kini
permainan
olah otak yang bisa melatih 3 aspek (memori, logika, dan fokus)
sangatlah mudah didapatkan. Apa saja mainannya? Yuk kita simak
sama-sama!
Permainan Memori. Untuk mengasah memori, pada
saat berusia 1-3 tahun, Ibu Lely menyarankan agar anak sering-sering
diajak bermain puzzle asosiasi, seperti menyusun beberapa bagian
terpisah menjadi 1 bentuk yang utuh. Namun, bagian anak usia 4-6 tahun,
berikan tingkat kesulitan yang berbeda. Seperti bermain
puzzle yang menghubungkan 2 benda berbeda dengan benar. “Ajak anak untuk bermain
puzzle secara
teratur, sehingga ia bisa lebih siap saat mengikuti proses belajar di
sekolah nantinya,” tutup Ibu Lely. Dengan diajak bermain, anak pun dapat
mengasah kemampuan motorik halus dan kemampuan fokus dalam
menyelesaikan tugas sederhana.
Permainan Logika. Selain puzzle, Ibu Lely juga menyarankan
permainan board game asosiasi sebagai cara untuk mengasah kemampuan logika anak.
Board Asosiasi
sendiri adalah sebuah alat bantu untuk mengasah kecerdasan visual
spasial anak dengan cara anak diajak untuk bermain mengelompokkan
berbagai gambar berdasarkan kategori, seperti gambar binatang yang
dikategorikan berdasarkan kaki, warna, habitat, hingga ciri khas
masing-masing.
Permainan ini melatih visual spasial anak. Jika
dilakukan dengan teratur, anak terlatih untuk tekun, teliti, sekaligus
kreatif. Dengan begitu, saat masuk sekolah, anak pun akan lebih siap
untuk belajar secara akademis, seperti; membaca, menulis dan berpikir
logika.
Permainan Fokus. Untuk mengasah kemampuan fokus anak, Ibu Lely menyarankan
permainan mengelompokkan benda atau gambar yang sama di antara 2 kelompok. “Jenis
permainan
ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan anak untuk menyelesaikan
persoalan sederhana, dan menunjukkan kesamaan pada sebuah kelompok.
Permainan ini membantu anak memecahkan masalah dan mengenal kesamaan akan benda-benda di sekitarnya.