Anak-anak pasti takut, dalam tingkat yang berbeda-beda. Ada orang yang memiliki alasan untuk takut, dan ada orang lain yang tidak. Sebagai orang tua, kita harus membantunya mengatasi rasa takut ini. Tidaknya orang tua mampu membantu anak mereka mengatasi ketakutan dan menjadi berani memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan mereka di kemudian hari, meskipun ini mungkin tampak kecil. Anak-anak yang gagal mengatasi ketakutan masa kecilnya biasanya menjadi lebih takut dan tidak percaya diri di kemudian hari. Anak-anak yang dapat mengatasi ketakutan masa kecilnya biasanya menjadi berani dan percaya diri di kemudian hari.
Rasa takut sendiri sebenarnya dapat dipahami dan merupakan hal yang normal. Rasa takut inilah yang melindungi kita dan anak-anak kita dari berbagai ancaman. Bahkan orang tua sering mengajarkan anak-anak mereka untuk takut secara tidak sadar. Kami sering mengatakan, "Awas nanti jatuh!" atau, "Awas, hati-hati kalau menyeberang jalan, nanti tertabrak mobil yang lewat!" Kita sebenarnya mengajari anak untuk menggunakan rasa takut untuk berhati-hati saat melakukan sesuatu. Orang tua tidak perlu menakut-nakuti anak secara berlebihan; mereka bahkan dapat membuatnya lebih berhati-hati dalam segala hal.
Namun, orang tua kadang-kadang kehabisan akal untuk mengontrol anaknya dan akhirnya menakut-nakuti anaknya secara berlebihan supaya mereka menurut. Misalnya, mengancam bahwa jika Anda tidak mau makan, Anda akan dimakan raksasa. Walaupun tidak selalu, hal seperti ini dapat menyebabkan anak menjadi ketakutan. Kita harus ingat bahwa tujuan kami di sini adalah untuk membuat anak berhati-hati saat melakukan sesuatu, bukan untuk membangkitkan ketakutan dalam pikiran mereka tentang monster, raksasa, binatang buas, atau apa pun yang dapat mengancam mereka. (Salah satu hal yang paling saya tidak setuju adalah orang tua yang menakuti anak dengan mengatakan, "Awas kalau tidak mau makan disuntik sama dokter!" karena ini justru menyulitkan anak untuk dibawa ke dokter.)
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, berbagai ketakutan yang dimiliki orang dewasa ternyata terkait dengan masa kecil mereka atau sudah ada sejak masa kecil mereka yang tidak pernah mau hilang. Ketakutan ini termasuk takut akan gelap, sendirian, penolakan, kegagalan, dokter, hewan, dan berbuat salah.
takut akan kehancuran
Ketika anak terbangun di tengah malam dan berada dalam kamar yang gelap gulita atau ketika orang tua mengharuskan anaknya tidur dalam kamar yang benar-benar gelap, mereka biasanya takut akan kegelapan. Dalam kegelapan, beberapa anak bahkan dapat ketakutan dengan hebatnya. Orang tua harus memahami bahwa ruangan anak kecil yang gelap gulita akan sangat berbeda dari ruangan yang diterangi oleh lampu. Dan orang tua harus memberi tahu anak mereka bahwa mereka tidak perlu takut, meskipun ketakutan mereka tampak tidak masuk akal. Rekomendasi berikut dapat bermanfaat:
? Gunakan lampu penerangan kecil yang tersedia di toko. Lampu ini membuat kamar tidak gelap sama sekali, tetapi tetap membuat tidur nyaman. Meskipun demikian, jangan lupa untuk memastikan bahwa lampu ini tidak menimbulkan bayangan yang menakutkan bagi anak. Temani anak setelah lampu dimatikan saat dia hendak tidur. Untuk membuat anak merasa nyaman dan terbiasa dengan situasi yang gelap, ajak mereka berbicara sejenak. Anak dapat pergi setelah merasa nyaman dan tidak takut lagi.
? Beritahu dia bahwa kita tidak akan jauh darinya dan akan selalu ada saat diperlukan, dengan membuka pintu kamarnya sedikit.
? Jangan biarkan anak tidur di kamar orang tuanya jika ia terbangun di tengah malam. Ini terutama benar untuk anak-anak yang lebih tua. Jika tidak, hal ini akan menjadi kebiasaan dan semakin sulit untuk dihilangkan. Sangat disarankan untuk membuatnya merasa aman dan nyaman kembali ke kamarnya dan memberi tahu dia bahwa orang tuanya bangga jika anakknya sudah cukup dewasa untuk tidur sendiri di kamarnya sendiri.
Takut akan hewan
Hampir semua anak kecil takut pada binatang, tetapi biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat membantu anak-anak tidak takut terhadap hewan: Jangan berikan ketakutan kita kepada anak-anak kita. Jadi, jangan terlalu menakutkan anak Anda atau membuatnya lebih takut terhadap binatang.
? Identifikasi apa yang membuat anak takut dan mengapa hal itu terjadi.
? Membiasakan anak-anak Anda untuk memiliki binatang peliharaan akan sangat membantu. Akibatnya, anak-anak belajar merawat dan bermain dengan hewan. Memilih hewan peliharaan yang tidak lebih besar darinya juga penting.
? Anak-anak tidak boleh bermain dengan hewan dengan cara yang menyakiti atau menyiksa mereka. Binatang piaraan yang pada awalnya baik-baik saja mungkin menjadi marah dan menyerang si anak karena hal ini.
? Jangan paksa anak Anda untuk memelihara binatang tertentu; biarkan mereka memilih, dan mereka akan memeliharanya dengan senang hati daripada menjadi beban. Tidak perlu memaksanya untuk memelihara hewan jika memang tidak mau.
Bagi orang dewasa, ketakutan seorang anak kadang-kadang terlihat tidak masuk akal dan tidak masuk akal. Meskipun demikian, kita harus berusaha memahami apa yang ada dalam bayangan dan perasaan si anak. Jangan beri komentar sebelum mendengarkan cerita si anak. Biarkan dia bercerita sampai selesai. Coba cari tahu apa yang benar-benar membuatnya takut. Untuk membuatnya merasa didukung, tunjukkan empati kepadanya. Membantunya mengatasi ketakutan akan lebih mudah dari sana.... Satu hal yang sering terlupa adalah bahwa saat kita masih kecil, kita kadang-kadang mengalami ketakutan yang mirip dengan anak-anak. Jadi, jangan salahkan anak; sebaliknya, berikan dukungan dan bantuan kepadanya.