Salah satu penyakit infeksi tropis yang memiliki tingkat kematian yang tinggi adalah demam berdarah. Bukan nyamuk yang menyebabkan penyakit ini, tetapi infeksi virus dengue. Virus dengue dapat menyebar melalui nyamuk aedes dari orang sakit ke orang sehat. Virus dengue dapat menyebabkan perdarahan yang signifikan di berbagai bagian tubuh dan mulai dari tidak menimbulkan gejala sama sekali. Infeksi virus dengue yang menimbulkan gejala tidak selalu fatal. Infeksi dengue dapat berupa demam dengue yang akan sembuh sendiri (self limiting disease) atau demam berdarah dengue (DBD). Kedua jenis infeksi ini disebabkan oleh virus yang sama. Sampai saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan manifestasi klinis ini belum diketahui dengan pasti. Menurut salah satu teori, orang yang terinfeksi virus dengue untuk kali kedua dan seterusnya mengalami demam berdarah dengue, meskipun infeksi pertama tidak menimbulkan gejala.
Penyakit DBD dibagi menjadi 4 stadium, masing-masing dari nomor 1-4. Dalam kasus DBD, cairan darah, atau plasma, bocor ke rongga tubuh lain, seperti selaput paru-paru, rongga perut, dan jaringan kulit longgar. Jantung akan kesulitan memompaan darah yang kehilangan cairan ini. Hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) yang meningkat dari profil darah tepi dapat digunakan untuk mengukur keketalan darah ini. .Infeksi virus dengue yang berbahaya adalah DBD stadium 3 dan 4. Pada tahap ini, jantung tidak dapat memompakan darah dengan cukup untuk mengirimkan jumlah oksigen yang cukup ke berbagai organ tubuh, yang menyebabkan "syok". Penderita dapat meninggal dalam waktu singkat jika perawatan dengan cairan infus sebagai pengganti cairan darah terlambat diberikan. Selain itu, penurunan jumlah trombosit dapat menyebabkan perdarahan spontan di berbagai organ tubuh.
Sifat klinis infeksi dengue biasanya terdiri dari demam tinggi selama tiga hari, yang diikuti dengan penurunan suhu pada hari ke empat hingga lima. Namun, pada saat ini terjadi kebocoran cairan plasma, juga dikenal sebagai leakage plasma. Sampai saat ini, belum ada tes yang dapat membedakan demam dengue dari DBD pada tahap awal penyakit. Karena itu, untuk mengetahui kadar Hb, Ht, dan trombosit, diperlukan pemeriksaan darah rutin, terutama pada 5-6 hari pertama anak sakit. Angka kematian yang tinggi disebabkan oleh diagnosis DBD dan perawatan cairan yang tertunda.