Secara umum terdapat 2 macam popok:
Popok cuci ulang (juga disebut colodi atau popok kain) berbahan katun. Bahkan dalam cuaca yang panas, bahan ini dapat menyerap keringat dengan sangat baik. Keunggulan tambahan adalah harga yang lebih rendah karena popok dapat dicuci dan digunakan kembali.
popok sekali pakai
Orang awam sering menyebut popok sekali pakai "pampers". Nama dagang popok sekali pakai yang cukup populer di masa lalu adalah "Pampers". Kelebihan popok sekali pakai adalah praktisnya. Popok ini tersedia dalam berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan berat badan bayi. Kulit bayi yang sensitif dan rentan terhadap iritasi adalah masalah umum saat menggunakan popok ini. Kontak dengan bahan pembuat popok dapat menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Selain itu, kulit bayi dapat teriritasi jika popok tidak segera diganti karena penuh urin atau feses.
Popok sekali pakai terdiri dari dua jenis: popok berbentuk celana (diaper yang ditarik) dan popok dengan tali pinggang. Untuk memastikan cairan tidak meluber ke samping, lapisan bawah popok sekali pakai dilengkapi dengan cuff.
Pilihan popok
Usia bayi sangat penting saat memilih popok.
Usia 0 hingga 3 bulan
Kulit bayi sangat sensitif di usia awal kehidupan mereka. Bayi membutuhkan popok yang nyaman dan melindunginya. Pilih popok dengan tekstur lembut. Anda dapat menggabungkannya dengan cara lain. Misalnya, gunakan popok cuci ulang berbahan katun untuk digunakan di rumah dan popok sekali pakai yang praktis untuk bepergian. Ini dapat menurunkan risiko alergi dan iritasi kulit bayi.
Memilih popok dengan perekat di pinggang daripada celana akan lebih mudah karena bayi usia ini masih berada dalam posisi fetal.
Bayi usia ini cocok untuk ukuran S kecil, nomor 1 atau 2, tergantung berat badan bayi. Ukuran popok dan berat badan bayi biasanya tercantum pada bungkus popok sekali pakai.
usia 4 hingga 19 bulan
Anak-anak sangat bergerak pada usia ini. Ia merangkak, berdiri, dan bergerak. Pilih popok dengan kapasitas tinggi jika Anda hanya akan menggunakannya sekali. Anda dapat memilih popok dengan pH yang seimbang untuk menghindari gangguan pada kelembaban kulit.
Popok berbentuk celana digunakan saat anak berdiri dan berjalan agar tidak mengganggu pergerakannya yang aktif.
usia lebih dari dua puluh bulan
Seiring dengan perkembangan kemampuan anak, rasa percaya dirinya juga meningkat. Pilih popok berbentuk celana yang paling nyaman. Selain itu, popok berbentuk celana adalah pilihan yang bagus untuk usia ini karena pada usia ini anak-anak mulai belajar bagaimana menggunakan toilet.
Ketika harus mengganti popok?
Anda pasti akan segera mengetahui jika bayi buang air kecil atau besar di popok cuci ulang dan kemudian menggantinya. Popok harus diganti setiap tiga hingga empat jam atau lebih cepat jika hanya digunakan sekali pakai. Popok basah dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi, tetapi banyak produk mengatakan bahwa popok dapat dipakai hingga delapan hingga sepuluh jam. Salah satu tanda popok sudah penuh dan harus diganti adalah baunya mulai muncul.
Penutup
Memakaikan krim bayi (nappy cream) dapat membantu mencegah iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Pilih krim yang paling lembut, hipoalergenik, pH netral, dan aman untuk digunakan setiap hari.
Jika bayi tampak sangat teriritasi, bawalah ke dokter. Mungkin ada jamur pada kulit di sekitar selangkangan jika daerah tersebut selalu lembab. Kondisi ini tidak dapat hilang dengan nappy cream biasa; itu memerlukan pengobatan.
Cara mengganti popok:
Tunjukkan tangan Anda.
Tanggalkan celana bayi. Keluarkan popok yang penuh. Saat melepas popok jenis waist band, pastikan untuk meletakkan bagian perekatnya popok ke kain tatakan atau ke sisi bawah popok. Jangan biarkan kulit bayi terkelupas oleh bagian perekat popok. Jika perekat dipaksa lepas dari kulit bayi, kulitnya dapat terluka.
Bersihkan feses atau sisa urin dengan kapas atau tisu basah atau dengan air dan sabun.
Bersihkan bokong dan selangkangan bayi setelah mengangkat kakinya dan membuang popok yang kotor.
Selain itu, bersihkan kulit kelamin dan lipatan paha bayi. Kulit bayi harus dibersihkan dari depan ke belakang. Bersihkan tissue basah atau kapas yang telah digunakan. Jika masih perlu membersihkan, ambil tissue basah atau kapas baru. Setelah bayi dibersihkan, biarkan kakinya menendang-nendang sebentar untuk memungkinkan kulitnya bernapas bebas.
Beri bayi nappy cream setelah kulit kering. Ini dilakukan agar urin bayi tidak langsung menempel pada kulit sehingga tidak menyebabkan iritasi.
Angkat kaki bayi dan letakkan popok yang bersih kira-kira setinggi pinggang, dengan bagian bawah perekat.
Setelah memasukkan bagian depan popok ke dalam selangkangan bayi, tempelkan perekat di tempat yang tersedia. Lakukan ini untuk kedua sisi kiri dan kanan.
Anda harus dapat memasukkan dua jari Anda ke dalam lingkar popok, yang merupakan ukuran yang tepat untuk penggunaan popok.
Setelah itu, kembalikan celana atau baju bayi Anda.
Setelah mengganti popok bayi, pastikan untuk mencuci tangan.
Bayi tidak boleh dibiarkan sendirian tanpa popok. Sebelum meninggalkan bayi untuk cuci tangan, tempatkan kembali ke tempat yang aman.
Sangat penting untuk diperhatikan. Untuk mencuci popok cuci ulang, celana, atau baju bayi yang terkena sisa urin atau feses, pertama-tama pisahkan mereka untuk direndam. Rendam dengan air dan detergen cair selama kira-kira 30 menit. Kemudian cuci seperti biasa.