Ads

Sunday, June 7, 2015

Hamil Kurang Asam Folat Dan Vitamin B12, Bayi Bisa Lahir Cacat

Masa kehamilan sangatlah rentan, sebab jika asupan nutrisi ibu saat hamil tidak terpenuhi dengan baik. Maka pembentukan organ-organ tubuh janin yang ada didalam kandungan tidak sempurna. Oleh karena itulah, ibu hamil harus memenuhi nutrisinya dengan baik. Agar janin dapat berkembang dengan optimal.

Salah satunya adalah kebutuhan nutrisi asam folat. Pada masa kehamilan, kebutuhan asam folat menjadi sangat penting dan utama. Asam folat berpengaruh dalam pembentukan otak janin. Menurut Dr. Tria Rosemiarti, Medical Affairs Manager Sarihusada, dalam beberapa penelitian menyebutkan, jika ibu hamil kekurangan asam folat, dapat menyebabkan kecacatan pada pembentukan otak dan susunan saraf tulang belakang.

“Asam folat berfungsi dalam membantu proses pembentukan otak janin dan sususan saraf tulang belakang. Otak janin dapat terbentuk dengan sempurna, bila konsumsi asam folat oleh ibu hamil dapat terpenuhi. Sementara, asam folat yang tidak terpenuhi, menyebabkan otak janin tidak terbentuk dengan sempurna,” kata Tria.

Akan tetapi, konsumsi asam folat perlu dibarengi juga dengan vitamin B12. Lanjut Tria, selain membantu dalam proses pembentukan otak janin, juga  mencegah terjadinya cacat bawaan ketika bayi lahir. Vitamin B12 berfungsi untuk mengurangi risiko anemia megaloblastik.

Tria menjelaskan, “Bentuk dari sel-sel anemia jenis ini berbeda dengan jenis anemia defesiensi yang biasanya kecil-kecil. Kalau anemia megaloblastik, cenderung lebih besar. Karena sama-sama vitamin B, dikhawatirkan menjadi samar. Bisa saja, anemia megaloblastik tidak tertangani dengan baik.”
Jika tidak tertangani, bayi lahir berisiko anemia megaloblastik. Oleh karena itulah asam folat harus dibarengi dengan vitamin B12. Sinergi nutrisi ini bermanfaat untuk mengurangi risiko anemia megaloblastik.

Tidak hanya itu saja, Tria juga mengatakan, “Sinergi dari asam folat dan vitamin B12 ini juga dapat mengurangi risiko terjadinya cacat pada otak dan susunan saraf tulang belakang.”
Untuk mendapatkan makanan kandungan asam folat, ibu hamil bisa memperoleh dari berbagai jenis makanan. Seperti sayuran hijau, buah, hati ayam. Akan tetapi, lanjutnya lagi, asam folat ini mudah rusak. Misalnya saja ketika dipanaskan. Kalau dalam susu, jangan sampai dimasak terlalu mendidih. Sementara kalau sayur, seperti bayam, sawi, dan lainnya. Juga jangan dimasak terlalu matang, sebab kandungan asam folat dapat rusak dan hilang.

“Kemudian, jenis makanan yang mengandung vitamin B12. Ibu hamil dapat memperoleh dari berbagai jenis kacang-kacangan. Selain itu, kandungan vitamin B12 juga ada didalam telur,” pungkasnya.

Ibu Hamil Harus Mendapatkan Asupan DHA

Mengingat pentingnya DHA (docosahexaenoic acid) bagi perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak. Asupan DHA pun tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak saja, bahkan ibu hamil juga memerlukan asupan nutrisi ber DHA.

Dr. Eddy Fadlyana SpA(K), M.Kes, Ketua Unit Kerja Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan, “Dengan mengkonsumsi nutrisi yang ber DHA, maka ibu hamil telah mempersiapkan kecerdasan anak lebih dini. Sebab untuk meningkatkan kecerdasan anak, tidak mesti menunggu hingga anak lahir. Melainkan dapat dipersiapkan sejak janin masih didalam kandungan.”
DHA berperan sebagai pendukung dalam perkembangan otak dan kecerdasan anak. Dan merupakan salah satu komponen nutrisi yang sangat dibutuhkan otak. Yakni sebagai transmitter atau sambungan otak. Untuk bisa mengirimkan impuls-impuls, yang berkaitan dengan sel-sel otak. Hubungan antar sel otak dengan impuls inilah menjadikan kinerja otak lebih optimal.

Oleh karena itulah, pemenuhan DHA bagi anak, sejak masih janin menjadi sangat penting. Sebab, lanjut Eddy, dapat membantu pembentukan sel-sel otaknya, ketika masih didalam rahim ibu. Nantinya perkembangan otak anak yang sudah mendapatkan asupan DHA sejak masih menjadi janin dalam kandungan, akan lebih bagus. Dari pada yang belum mendapatkan asupan DHA ketika ibu sedang hamil.

Namun pola makan sebagian ibu hamil di Indonesia yang tidak seimbang dan rendah protein dirasa Eddy mengkhawatirkan. Menurutnya, banyak makanan lokal di daerah yang hanya mengandalkan karbohidrat saja dari pada gizi seimbang. Misalnya saja selain karbohidrat, juga harus mengandung protein, serat, mineral, serta kecukupan cairan.

Sementara untuk mendapatkan asupan DHA, ibu hamil harus mendapatkan makanan yang mengandung protein. Dikarenakan didalam jenis makanan tersebut, terdapat kandungan DHA. Seperti yang terdapat dalam ikan dan algae, yang memang merupakan sumber DHA tinggi.
“Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani. Seperti telur, ikan, dan lain sebagainya, karena terdapat kandungan DHA didalamnya,” tutup Eddy.

Cermat Konsumsi Ikan Demi Kesehatan Kehamilan

Kandungan nutrisi dalam ikan punya banyak manfaat bagi tahap perkembangan bayi. Tapi demi kesehatan kehamilan dan janin Ibu, waspadai bahaya merkuri dari konsumsi ikan.
Kandungan nutrisi dalam ikan membuatnya menjadi bahan makanan yang disarankan untuk kesehatan. Ikan tak hanya tinggi protein tapi juga kaya akan asam linoleat. Lemak sehat ini setelah diproses tubuh akan menghasilkan Omega 3 yang beberapa manfaatnya di antaranya adalah mencegah penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah dan mencegah penyakit jantung. Ikan juga mengandung DHA  yang penting bagi perkembangan otak dan tahap perkembangan bayi.
Segala manfaat kesehatan itulah yang mendorong Marsha (33 tahun) untuk meningkatkan konsumsi ikan selama kehamilannya. Tapi, Marsha juga mendengar kabar mengenai bahaya merkuri dalam ikan laut bagi kesehatan kehamilan. Lalu, mana yang lebih baik? Mengejar nutrisi ikan demi mengoptimalkan perkembangan otak janin atau menghentikan konsumsi ikan demi menghindari bahaya merkuri bagi kehamilan?
Food and Drug Administration dari Amerika Serikat telah merilis panduan konsumsi ikan yang aman bagi ibu hamil dan menyusui. Menurut pedoman tersebut, ibu hamil bisa mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri rendah sebanyak sekitar 8-12 ons atau sekitar 2-3 porsi per minggu. Sedangkan menurut Natural Resources Defense Council Amerika Serikat, ikan yang mengandung kadar merkuri paling rendah adalah ikan salmon, ikan nila, ikan lele, udang, ikan teri, dan ikan makerel. Sebaliknya, hindari ikan dengan kadar merkuri tertinggi, yaitu ikan makarel raja, ikan marlin, ikan todak, tilefish, dan ikan hiu.
Bahaya merkuri pada tahap perkembangan bayi  di antaranya adalah mengganggu perkembangan saraf janin, mengganggu kemampuan kognitif, perhatian, memori, bahasa, hingga kemampuan motorik halus dan visual spasial anak. Apalagi, sistem saraf janin dalam kandungan Ibu tentu lebih rentan dibandingkan sistem saraf orang dewasa dalam menghadapi paparan merkuri.
Merkuri tak hanya berbahaya bagi janin dalam kandungan Ibu saja. Keracunan merkuri bisa menyebabkan penurunan kemampuan visual, bicara, mendengar, dan berjalan, serta mengakibatkan kelemahan otot. Indera perasa Ibu, seperti di area tangan, kaki, serta mulut, juga bisa terganggu.
Karena itulah, Ibu harus cermat memilih ikan yang dikonsumsi selama kehamilan, ya. Tapi, walaupun konsumsi ikan laut dibatasi, bukan berarti Ibu membatasi asupan Omega 3 dan DHA, lho. Kedua nutrisi sehat tersebut bisa Ibu dapatkan pula dari telur, algae, dan makanan lainnya. Ibu pun bisa mencukupi kebutuhan asupan nutrisi tanpa harus mengorbankan kesehatan dan kehamilan Ibu.

Saturday, June 6, 2015

Anak Alergi Makanan?

Alergi merupakan reaksi yang timbul karena terjadinya reaksi yang berlebihan di dalam tubuh, alergi pada satu atau beberapa jenis makanan dan minuman dapat terjadi sejak bayi yang umumnya disebabkan oleh faktor keturunan ataupun karena kandungan suatu zat tertentu pada makanan atau minuman. Pada bayi yang baru dikenalkan makanan padat, sebaiknya berikan 1 jenis makanan selama 3-5 hari supaya orangtua dapat menentukan apakah anak alergi atau tidak terhadap jenis makanan tsb.
Adapun tanda-tanda anak yang alergi makanan, yaitu:
  1. Batuk dan muntah yang berulang kali
  2. Bibir bengkak serta sesak nafas
  3. Merah-merah pada kulit anak dan cenderung gatal
  4. Perut kembung, sering buang air besar dimana pup anak lembek/cair
Reaksi ini biasanya akan timbul beberapa jam setelah anak mengosumsi makanan atau minuman, reaksi yang timbulpun akan berbeda. Sebaiknya segera bawa anak ke dokter jika alergi terjadi untuk menghindari munculnya masalah baru.
Beberapa makanan yang biasanya menimbulkan alergi pada anak, antara lain :
  1. Susu sapi, sebagian anak tidak cocok dengan susu sapi dan dapat di ganti dengan susu kedelai atau jenis susu lain. Alergi susu sapi bukan hanya pada susu murni biasanya juga dengan makanan olahan yang mengandung susu di dalamnya seperti permen dan ice cream.
  2. Telur, anak yang alergi terhadap telur belum tidak berarti alaergi terhadap daging ayam.
  3. Makanan  laut seperti udang, ikan, lobster dan cumi. Kandungan protein pada makanan laut yang sangat tinggi dapat menyebabkan alergi jika di konsumsi terlalu banyak.
  4. Kacang-kacangan, beberapa buah dan jenis sayuran
Untuk beberapa kasus, alergi pada anak dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan pertumbuhan usia anak karena antibodi pada tubuh anak sudah lebih siap untuk mengelola penyebab terjadinya alergi. Sebaliknya, pada sebagian anak alergi akan terbawa terus sehingga harus rutin melakukan kontrol ke dokter untuk mengatasi alergi tersebut.

Cegah Penyakit Cacingan pada Anak Sejak Dini

Cacingan merupakan penyakit yang banyak diderita oleh anak berusia 5 -14 tahun. Penyakit ini ditandai dengan gejala mulai dari ringan bahkan tanpa gejala hingga gejala yang dapat merenggut nyawa penderita. Anak yang menderita penyakit cacingan ini secara umum akan menjadi kekurangan nutrisi atau anemia, selain itu juga dapat menyebabkan gangguan pada penurunan kecerdasan anak.

Gejala Anak Terkena Cacingan

Beberapa gejala yang harus diwasapadai orang tua pada anaknya jika terkena cacingan adalah sebagai berikut:
  • Anak tampak letih dan lesu walau aktivitas tidak banyak, serta mudah mengantuk.
  • Badan kurus walau porsi makan melebihi batas wajar anak seusianya.
  • Menggaruk-garuk anus saat sedang tidur, karena ini pertanda jika cacing kremi sedang beraksi disaat tidur.
  • Menurunnya produktivitas karena anemia atau kurang darah dan kurang gizi, hal ini dapat terjadi karena kekurangan protein dalam tubuh.
  • Pada gejala yang berat dapat menyebabkan infeksi usus sehingga berakibat pada menurunnya status gizi anak dan daya tahan tubuh, jika tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan infeksi dari penyakit lain dengan mudah dapat masuk kedalam tubuh anak.

Cara Penularan dan Penyebarannya

Cacing akan masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit atau mulut kita. Dan juga masuk melalui makanan dan minuman yang dimasak dengan menggunakan air yang tercemar telur cacing. Pada saat air yang tercemar itu digunakan untuk menyirami tanaman, maka pada saat air mongering, cacing akan menempel pada debu dan terbang tertiup angin kemudian akan menempel pada makanan yang tidak ditutup, ini sering kali terjadi pada makanan dan minuman yang dijajakan dipinggir jalan. Jika sudah masuk kedalam tubuh maka mereka akan berkembang biak dan menyerap sari-sari makanan dalam tubuh.

Pencegahan Penyakit Cacingan Pada Anak

Membiasakan hidup sehat adalah salah satu pencegahan dari tertularnya penyakit cacingan pada anak. Pemberian obat cacing secara berkala setiap 6 bulan sekali secara rutin dapat mengatasi infeksi cacingan dengan tuntas.
Beberapa tips pencegahannya antara lain:
  • Gunakan alas kaki jika anak hendak bermain keluar rumah atau jika hendak menginjak tanah
  • Biasakan mencuci tangan sebelum makan
  • Gunting kuku secara berkala
  • Jangan buang air besar secara sembarangan dan cuci tangan setelah membasuh.
  • Cuci sayuran dengan baik sebelum diolah
  • Hindari atau berhati-hatilan saat memakan makanan mentah atau setengah matang terutama sayuran dan daging

Jenis Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak

Anak-anak yang mengalami gangguan bicara dan gangguan bahasa (delay speech) merupakan salah satu kelainan dalam perilaku komunikasi yang ditandai dengan kesalahan dalam proses bunyi bicara anak. Perkembangan bahasa sangat dipengaruhi oleh kondisi serta situasi keadaan lingkungan sekitar. Perkembangan bahasa erat kaitannya dengan perkembangan bicara.

Gangguan Bicara

Dari segi klinis, gangguan bicara pada anak berhubungan dengan penyebab lainnya. Beberapa kelainan tersebut diantaranya adalah:
  • Disatria. Merupakan jenis kelainan yang terjadi akibat kerusakan susunan syaraf pusat yang menyebabkan kelumpuhan, kekakuan, kelemahan atau juga gangguan pada koordinasi otot-otot alat komunikasi/ucap atau organ bicara.
  • Dislalia. Merupakan gejala gangguan bicara karena kurang atau tidak mampu dalam memperhatikan bunyi ucapan yang diterima, sehingga konsep bahasanya tidak terbentuk.
  • Disaudia. Gangguan ini merupakan gangguan bicara yang disebabkan oleh gangguan pendengaran anak.
  • Disglosia. Disglosia adalah gangguan bicara karena adanya kelainan dalam struktur organ bicara dan struktur organ artikulasi, seperti sumbing langitan, anomaly (kelainan bentuk lidah)
  • Dislogia. Merupakan satu bentuk kelaian bicara yang disebabkan oleh kemampuan kapasitas berpikir atau taraf kecerdasan di bawah normal.

Gangguan Suara

Yang dimaksud dengan kelaianan atau gangguan pada proses produksi suara adalah gangguan pada proses terjadinya komunikasi. Kelainan tersebut antara lain meliputi:
  • Afonia. Kelainan ini karena terjadinya kelumpuhan pada pita suara sehingga tidak dapat bersuara sama sekali atau produksi suara yang keluar tidak jelas.
  • Kelainan kualitas suara. Gangguan suara ini terjadi karena kontak antara pita suara pada saat adduksi tidak sempurna, sehingga suara yang dihasilkan tidak sama atau berbeda dengan suara yang biasanya.
  • Kelainan nada. Kelainan pada nada yang diucapkan karena frekuensi getaran suara pada saat ponasi.

Gangguan Irama

Gangguan irama merupakan kelainan bicara yang ditandai dengan bicaranya yang tidak lancar. Kelainan tersebut meliputi:
  • Gagap atau stuttering
  • Palilalia. Merupakan suatu kelainan dimana anak dapat mengulang kata atau frase dengan cepat.
  • Cluttering. Kelainan dimana seorang anak berbicara dengan sangat cepat sehingga sering terjadi kesalahan dalam artikulasi sehingga sulit untuk dipahami. Type cluttering diantaranya: distorsi (pengucapan yang tidak jelas), substitusi (penggantian ucapan menjadi bunyi lain), omisi (penghilangan bunyi-bunyi).

Pilah Pilih Makanan Pada Anak

Usia 6 bulan merupakan tahap awal si kecil mengenal makanan pendamping ASI seperti buah, bubur ataupun nasi tim yang pelan-pelan berangsur ke makanan yang lebih padat sesuai pertumbuhan usia mereka. Pada tahap ini, orangtua di tuntut untuk memperhatikan menu makanan anak serta mengenalkan pola makan sehingga menjadi kebiasaan baik untuk anak karena pola yang benar tentu akan memberikan manfaat baik untuk anak.

 Beberapa tanda seperti anak yang suka mengonsumsi 1 atau 2 jenis makanan saja, tidak suka sayuran, mengemut makanan sangat lama di dalam mulutnya merupakan tanda kurang baik dan ini dapat segera di atasi agar tidak terus berlanjut terus menerus.

Pilah pilih makanan pada anak tentu tidak di senangi orangtua karena mereka khawatir gizi yang di butuhkan anak tidak terpenuhi dengan sempurna, selain itu ada beberapa resiko lain yang bisa terjadi pada anak yang suka pilah pilih makanan seperti anak akan mudah terserang penyakit, berat badan anak tidak bertambah atau pertumbuhan anak lambat dibandingkan anak lain yang se-usia serta anak terlihat kurang ceria karena energy yang di butuhkan anak tidak terpenuhi.
Berikut beberapa tips untuk anak yang suka pilah pilih makanan :
  1. Kenalkan anak dengan beberapa jenis makanan dalam waktu 2-4 hari, misalnya anda ingin mengenalkan anak dengan bubur, buah dan biskuit dalam menu hariannya, berikan ini dengan jadwal dan menu yang tetap setiap harinya. Selain mengenalkan anak pada makanan juga bisa sebagai penentu apakah anak alergi terhadap jenis makanan ini atau tidak.
  2. Jika step pertama berhasil, lanjutkan dengan mengenalkan jenis makanan lain dengan sajian menarik agar anak tidak jenuh. Mengenalkan jenis makanan pada anak sangat memerlukan kesabaran oragtua untuk itu jangan paksakan anak saat mereka tidak ingin mencoba makanan tetapi ibu dapat memberi contoh dengan mengonsumsi makanan tersebut sehingga anak menjadi tertarik dan ingin mencobanya.
  3. Jika anak sudah usia batita, orangtua dapat melibatkan anak dalam penentuan jenis makanan yang ingin mereka konsumsi. Libatkan anak dalam proses persiapan makanan sampai proses memasak sehingga anak menjadi lebih bersemangat saat makan.
  4. Anak biasanya kurang menyukai sayuran dan beberapa jenis buah-buahan, siasati hal ini dengan mencampurkannya ke makanan kesukaan anak, misalnya pudding buah dan sayuran yang  dihaluskan, nugget sayuran dan lain-lain
  5. Biarkan anak makan sendiri dengan tangan/sendok dan jangan marahi anak saat beberapa makanan mereka berserakan. Berikan porsi makan yang sedikit berlebih untuk antisipasi makanan yang berserakan ini
  6. Tidak ada salahnya memberikan pujian pada anak saat mereka telah melahap seluruh makanannya.
Semoga tips ini membantu.

Mengajarkan Anak Bersedekah

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dimana kita semua saling membutuhkan satu sama lain, tidak peduli dia kaya atau miskin. Manusia yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi akan disukai oleh banyak orang dan hubungan sosialnya dengan orang lain juga bisa terjalin dengan mudah.
Sebaliknya, orang yang mempunyai jiwa sosial yang rendah jarang disukai oleh orang lain, dan hubungan sosialnya dengan orang lain akan semakin sulit.
  Maka dari itu sudah selayaknya anda sebagai orang tua mengajari anak anda agar kelak jika dewasa dia akan menjadi orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi sehingga kehidupan anak anda bisa berjalan dengan baik dan lancar.
  Anda bisa mengajarkan sifat berbagi kepada anak, misalnya dengan memberi sedekah ke fakir miskin, membagi mainan ke panti asuhan, atau bahkan mulai dari hal yang terkecil yaitu dengan meminjamkan mainan ke temannya.
  Bila anda sudah berusaha untuk mengajari anak untuk sedekah, namun dia masih tetap menjadi anak yang pelit berarti ada yang salah dengan cara anda. Bila anda masih mengalami kesulitan cobalah untuk membaca tips di bawah ini dan menerapkannya kemudian.
1. Berilah contoh yang baik
  Anak-anak mempunyai kebiasaan suka mengamati dan meniru perbuatan orang tuanya. Bila anda tidak pernah bersedekah maka anak anda juga akan sulit untuk bersedekah karena tidak pernah melihat anda bersedekah. Jika ingin anak anda bersedekah maka berilah contoh yang baik dengan memberi sedekah.

2. Ceritakan kisah tentang orang yang suka bersedekah
  Anda bisa memberi cerita mengenai seseorang yang selalu mendapatkan pertolongan Tuhan karena mempunyai kebiasaan sedekah. Dengan kisah-kisah yang akan anda ceritakan itu anak anda akan merasa tertarik untuk melakukan sedekah sebagaimana isi dari kisah cerita itu.
3. Buatlah program yang menarik mengenai sedekah
  Anda bisa membuat program keluarga yang bisa anda lakukan satu minggu sekali atau satu bulan sekali. Anda bisa pergi bersama ke suatu tempat bersama anak, lalu melakukan sedekah di tempat tersebut. Misalnya di panti asuhan, masjid, panti jompo dan lain-lain. Dengan begitu jiwa sosial anak anda akan mengalami peningkatan begitu pula dengan kepekaan sosialnya.
4.Beri motivasi
  Anda bisa memberi motivasi anak bila dia sudah mulai tertarik untuk memberi sedekah. Misalnya dengan mengingatkan anak yang sudah berjanji untuk memberi sedekah.

Melamun, Otak Tidak Seimbang

Orangtua sering mendapati anak terlihat melamun saat beraktivitas/bermain. Salah satu penyebab anak suka melamun adalah ketidakseimbangan otak, seperti yang diungkap Paul Mclain dalam teorinya mengenai konsep otak dinamis (dynamic brain). Menurutnya, otak dapat menjadi tidak seimbang lantaran 2 hal, bisa penyebab fisik maupun psikis:
Faktor Fisik
Ketidakseimbangan otak terjadi karena secara metabolisme, organ tersebut memang sedang terganggu. Misal, karena asupan nutrisi anak memang tidak baik dan membuat kerja otaknya tak maksimal. Kekurangan cairan (kurang minum air putih) juga akan membuatnya kerap terlihat “bengong.” Ini bisa dipahami mengingat 75% tubuh manusia terdiri dari cairan yang 25%-nya berada di otak.
Kelebihan suatu nutrisi (kebanyakan makanan yang mengandung gula) bisa juga membuat otak tidak seimbang. Jadi dapat dibayangkan, pada kondisi kekurangan atau kelebihan salah satu zat gizi saja, sudah dapat memengaruhi otak, apalagi pada kasus anak yang mengalami ketidakseimbangan gizi yang parah.
Faktor fisik lain yang dapat menjadi “biang keladi” ketidakseimbangan otak adalah kurangnya anak bergerak. Ia lebih sering menghabiskan waktu di depan teve, ketimbang berlari-larian di luar rumah, contoh. Padahal tubuh harus cukup bergerak dan digerakkan. Banyak diam akan membuat otak jadi tidak seimbang lantaran tidak terstimulasi dengan baik. Aneka permainan outdoor dipercaya dapat merangsang gerak motorik supaya otak anak terstimulasi dengan baik. Demi mempererat hubungan orangtua dengan anak, aktivitas fisik yang disarankan dilakukan intens setiap hari ini akan sangat baik jika dilakukan bersama-sama sekeluarga.
Faktor Psikologis
Dari sisi psikologis biasanya stres adalah penyebab utama ketidakseimbangan otak. Tekanan stres berbeda-beda, dari ringan, sedang, hingga berat. Sama halnya dengan daya tahan anak kala menghadapi stres yang berbeda-beda, ada yang lemah, ada pula yang tangguh.
Pemicu stres pada usia ini umumnya adalah rasa kesal atau takut setelah dimarahi, punya keinginan tidak terkabulkan, melihat pertengkaran orangtua, kerap ditinggal orangtua bekerja, dimusuhi teman, tuntutan sekolah atau orangtua yang memaksakan anak untuk berprestasi, dan lainnya. Tekanan-tekanan inilah yang kerap menjadi beban pikiran anak sehingga ia bisa termenung dan melamun di tengah aktivitas.

Batita Banyak Bertanya

Dilihat dari kemampuan berbahasa, usia batita mencatat perkembangan yang luar biasa. Suatu hasil penelitian yang dilansir dari www.whattoexpect.com/toddler menyebutkan, di usia batita, dalam satu hari anak bisa menghasilkan hingga 12 ribu kata. Dengan catatan, kemampuan berbahasa pada setiap anak tentunya berbeda karena berbagai macam faktor.

Kemampuan berbahasa batita sudah berkembang dari yang tadinya sebatas private speech atau berbicara sendiri yang tak dipahami menjadi sosial speech atau tuturan yang ditujukan kepada orang lain.“Anak-anak biasanya mulai bertanya ‘mengapa’ sekitar usia 2 tahun,” kata Dr. Iman Sharif, dokter dan profesor di The Children’s Hospital, Montefiore, Bronx, New York seperti dikutip dari surat kabar New York Times.

 Pada usia ini, kata Sharif, kemampuan bahasa anak telah berkembang dengan pesat dan mereka penuh dengan ide-ide untuk mengekspresikan kata-kata yang telah mereka pelajari. Ditambah lagi, “Anak-anak pada usia ini secara alami bersifat egosentris--dunia benar-benar berputar di sekitar mereka- mereka menginginkan apa pun di atas kendali mereka,” kata Sharif lagi.Batita mulai senang bertanya karena kemampuan bernalar mereka tengah berkembang pesat. Banyak atau tidaknya anak bertanya tergantung pada kemampuan anak dalam proses penyerapan kata-kata dan penyimpanan dalam memorinya. Sebagian anak dapat menyerap kata-kata dengan cepat (fastmapping).

Misalnya, orangtua pernah mengucapkan kata  “helikopter” sambil menunjukkan gambarnya kepada  anak. Saat itu juga, si kecil mengingat kata “helipkopter” dan bentuknya yang khas. Umumnya, anak yang dapat menyerap kata-kata dengan cepat memiliki kosakata yang lebih banyak. Hal ini juga memegaruhi kemampuan anak untuk bertanya.Hal lain yang memengaruhi adalah berbagai stimulasi yang didapat anak. Juga, ada atau tidak faktor gangguan yang menjadi penghambat. Penentu berikutnya adalah modalitas belajar si anak. Ada anak yang lebih banyak menggunakan kemampuan visualnya dalam belajar. Ia lebih cepat dan lebih banyak menyerap informasi yang tertangkap oleh indra visual (tipe visual), seperti gambar, foto, film, atau kejadian yang berlangsung di hadapannya.

 Modalitas belajar lainnya adalah kecenderungan menyerap informasi lebih banyak melalui apa yang didengar (tipe auditori).  Anak dengan tipe belajar auditori cenderung banyak bertanya karena ia menyukai penjelasan yang disampaikan secara lisan. Modalitas belajar yang ketiga adalah kecenderungan belajar sambil melakukan gerak seperti belajar sambil praktik atau belajar sambil melakukan gerakan tertentu untuk mempertahankan konsentrasi.

mengajari berbagi pada anak

Beberapa aktivitas menyenangkan ini  bisa membantu Anda mengajarkan berbagi pada anak.
Mainan bergilir. Konsep bermain dengan suatu benda secara bergiliran lebih mudah dipahami anak balita daripada konsep berbagi mainan. Gunakan timer dan pasang dalam waktu singkat, misalnya 1-2 menit. Biarkan balita bermain suatu benda secara giliran dengan temannya. Dia akan membiarkan temannya bermain dengan benda tersebut karena dia tahu bahwa benda itu akan kembali padanya setelah waktu bermain temannya itu habis. Jangan lupa  memuji anak, misalnya dengan mengatakan, “Wah, baik sekali kamu meminjamkan Nia bonekamu.” Jika tidak ada orang lain, jadikan diri Anda sebagai teman berbagi untuknya.

Bermain peran. Tunjukkan pada anak bahwa dengan mau berbagi dia mendapatkan jalinan pertemanan yang erat dan menyenangkan.
Dokter-dokteran. Ajak salah satu teman anak untuk bermain bersamanya. Jadikan boneka sebagai pasien yang harus dibawa ke rumah sakit. Minta si kecil berperan sebagai ibu si pasien untuk memberikan bonekanya  pada temannya yang berperan sebagai dokter untuk diperiksa. Setelah selesai, minta temannya memberikan kembali boneka pada anak.
Bengkel mobil. Bila mainannya berupa mobil-mobilan, katakan pada anak jika mainannya ada kerusakan dan harus dibawa ke bengkel; minta dia memberikan mobilnya pada temannya yang berperan sebagai mekanik untuk dibetulkan. Setelah selesai, minta temannya untuk memberikan kembali mobil-mobilan itu pada si kecil.
Play date. Anak sering berkesempatan bermain bersama teman sebayanya akan banyak belajar tentang manfaat berbagi. Rancanglah play date, yakni kegiatan bermain bersama di suatu tempat yang sudah ditentukan. Waktunya jangan terlalu lama. Biarkan anak asyik bermain bersama teman-temannya. Awasi mereka dalam jarak tertentu.

Bermain di playground. Jadwalkan kunjungan rutin ke sebuah taman atau playground. Mainan-mainan di sana merupakan milik bersama sehingga situasinya mendukung anak untuk belajar berbagi. Namun jikakondisinya berubah, misalnya anak berebut mainan dengan anak lain, alihkan perhatiannya pada hal lain atau mengajaknya pulang. –bisa didrop

Menginap di tempat saudara. Sesekali, ajak anak menginap di rumah salah satu sepupunya yang sebaya. Balita berkesempatan belajar berbagi, misalnya berbagi makanan, mainan atau buku yang dia bawa dengan benda serupa milik sepupunya. Jika mungkin, biarkan mereka tidur satu tempat tidur.

Pinjam mainan atau buku. Setiap anak memiliki mainan yang sangat spesial  dan ia tak ingin meminjamkannya pada orang lain. Jika Anda ingin mengajari anak berbagi dengan cara pinjam meminjam mainan atau buku dengan anak tetangga, pisahkan dahulu mainan spesial balita dalam sebuah kotak atau lemari tertutup sebelum temannya datang. Katakan pada anak  bahwa mainan dalam kotak adalah mainan yang tidak ingin dia pinjamkan pada temannya. Sebaliknya, mainan di luar kotak adalah mainan yang anak tak keberatan  meminjamkannya pada teman.  

Peduli Musibah. Anak bisa belajar memberi perhatian dan berbagi pada orang lain ketika Anda mengajaknya berpartisipasi membantu masyarakat yang tertimpa musibah dengan, misalnya:
Menyumbangkan sebagian uang jajan atau uang pemberian orang (angpao), baju, baju seragam atau buku bekas layak pakai, alat tulis, serta mainan yang bersifat mendidik pada beberapa badan atau yayasan amal.
Mengikutsertakan anak saat membagikan sumbangan tersebut, jika kondisi memungkinkan. Selain bisa  merangsang kepekaan si kecil dalam menghayati dan  memahami perasaan orang lain yang tertimpa  musibah, Anda juga dapat menjelaskan dan mengajarkan padanya bagaimana sebaiknya ia bersikap kala menghadapi orang yang sedang tertimpa musibah.

Manfaat Madu

Sejak zaman sebelum Islam datang, madu dipercaya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Manfaat madu sudah sangat dikenal dan ampuh . Bahkan, madu dianggap sebagai bagian dari cara pengobatan ala Islam yang dianjurkan dan paling terkenal sejak Islam datang. Madu memiliki rasa manis sehingga dapat dijadikan alternatif pengganti gula pada umumnya. Komposisi madu yang paling dominan adalah fruktosa dan 69 persen glukosa yang memungkinkan madu menjadi pengganti gula. Dari segi kesehatan tentunya madu lebih sehat jika dibandingkan dengan gula.

Madu berbentuk cairan yang lumayan kental dengan warna kuning, coklat, atau gabungan keduanya. Dan madu sangat umum dijadikan sebagai sumber energi karena memiliki kandungan 64 kalori per sendok makan. Oleh karena itu, salah satu manfaat madu adalah mengatasi masalah berat badan. Madu memiliki banyak kalori gula dan dapat menyerap lemak dengan baik, terutama kalau dikonsumsi bersamaan dengan air hangat. Madu juga dapat menambah dan meningkatkan stamina. Performa sudah pasti akan semakin baik. Madu juga memudahkan dalam menjaga gula darah dalam rangka pemulihan dan penyembuhan otot.

Madu memiliki banyak kandungan bergizi seperti mineral dan vitamin, yang didapat dari nektar bunga yang berhasil dihisap oleh lebah. Madu memiliki sifat antibiotik sehingga dapat digunakan sebagai antiseptik alami yang dapat digunakan dan tanpa adanya efek samping. Madu juga memiliki kandungan nutrasetikal yang efektif mengeluarkan radikal bebas dari tubuh manusia. Sehingga kekebalan tubuh kita akan meningkat dan membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit.

Manfaat madu selain untuk kesehatan, juga dapat digunakan untuk kecantikan. Sudah sejak lama, madu dipercaya dapat menjadikan kulit lebih halus dan lembut. Bahkan, madu dapat digunakan untuk membuat rambut lebih sehat dan panjang, serta mampu mengusir kutu dengan cara mengoleskan madu ke rambut. Madu juga dapat dimanfaatkan untuk memutihkan gigi dan menjaga kesehatannya. Demikianlah, manfaat madu yang dapat menyehatkan kita.

Friday, June 5, 2015

Penyakit Ibu Hamil

Hamil dan bisa memiliki keturunan merupakan impian semua wanita. Konon, seorang wanita belum menjadi wanita seutuhnya jika belum hamil dan melahirkan. Maka, tidak heran jika apapun akan dilakukan oleh para wanita yang telah menikah supaya mereka bisa hamil dan alangkah sedihnya jika divonis tidak bisa hamil dengan berbagai alasan medis. Hamil adalah sebuah anugerah yang terindah diberikan oleh Tuhan pada umatNya, akan tetapi di balik itu, semua orang tahu bahwa 9 bulan masa proses kehamilan bukanlah sesuatu yang mudah. Ada banyak gangguan yang harus dialami oleh para wanita mulai dari awal kehamilan hingga proses melahirkan.

Ya, hamil adalah anugerah namun hamil bukan proses yang mudah. Semua wanita harus mempersiapkan diri menghadapinya dengan penuh keyakinan dan kekuatan baik secara fisik maupun mental. Pada masa kehamilah beragam penyakit dan keluhan sering muncul dan harus siap dengan semua ini. Nah, apa saja sih gangguan yang sering dialami oleh para ibu hamil? Mari kita simak dalam uraian berikut ini.
  • Morning Sickness
Penyakit ibu hamil yang paling umum terjadi di awal kehamilan adalah morning sickness. Penyakit yang satu ini berupa pusing, mual, lemas, dan muntah-muntah di pagi hari. Semua itu adalah akibat adaptasi terhadap hormon kehamilan yang jumlahnya banyak di dalam tubuh seorang wanita. Kadar mual dan muntah setiap orang berbeda, ada yang rendah hingga parah. Untuk yang kadarnya rendah bisa jadi hanya muntah di pagi hari, tapi  setelah itu bisa beraktifitas sehari-hari dengan baik. Namun, ada juga ibu hamil yang mengalami muntah secara berlebihan hingga akhirnya menyebabkan dehidrasi dan membutuhkan perawatam lebih intensif.
  • Pendarahan
Hal ini dimungkinkan terjadi karena aktivitas fisik yang berat di saat kondisi tubuh yang lemah. Sebetulnya pendarahan pada masa kehamilan bisa dianggap wajar, namun jika pendarahan terjadi terus menerus, diiringi rasa sakit, bahkan darah berbau sebaiknya segera mengkonsultasikannya kepada dokter kandungan agar bisa diketahui sejak dini apa yang menjadi penyebabnya untuk kemudian diberikan perawatan yang tepat agar tidak membahayakan jabang bayi.
  • Hyperemesis Gravida
Yaitu sebuah kondisi parah dari morning sickness. Ibu hamil yang mengalami ini biasanya harus melakukan perawatan intensif di rumah sakit hingga kondisinya membaik. Ibu yang mual dan muntah biasanya disertai dengan nafsu makan yang menurun dengan drastis hal inilah yang menyebabkan sang ibu menjadi dehidrasi dan kekurangan cairan tubuh kemudian menjadi lemas. Kondisi ini akan membahayakan sang janin, karena itulah harus dilakukan perawatan secara intensif oleh dokter agar si ibu bisa kembali segar dengan janin yang sehat dan terus berkembang dengan baik.
  • Keguguran
Yaitu kondisi ke luarnya bayi dari rahum karena berbagai alasan, misalnya rahim yang lemah, kurang nutrisi, benturan, hingga pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi si ibu hamil. Maka, sebaiknya ibu hamil harus benar-benar memerhatikan apa yang dikonsumsi, jangan sampai salah memakan obat dan terlalu berat beraktifitas karena akan memengaruhi kesehatan dirinya dan janin yang dikandung.
  • Polihydramnions
Yaitu kondisi air ketuban yang sangat banyak yang akhirnya mengganggu janin yang sedang dikandungnya.
  • Pre-eclampsia
Yaitu penyakit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria (kelebihan protein di dalam urin) pada si ibu hamil. Efek lanjutan bisa membuat keguguran kandungan.
  • Hemoroid/ambeien
Yaitu kondisi sakit di lubang anus akibat pembuluh darah yang mengalami pembengkakan. Hal ini terjadi akibat pertumbuhan bayi di dalam rahim yang menekan pembuluh darah tubuh bagian bawah.
  • Heartburn
Yaitu kondisi dada yang seperti terbakar akibat metabolisme asam lambung yang naik ke kerongkongan. Penyebabnya adalah karena kondisi hormon serta makanan yang dikonsumsi.
  • Susah Tidur
Susah tidur banyak terjadi ketika kehamilan menginjak trimester ketiga. Hal ini terjadi akibat jumlah hormon yang melimpah di dalam tubuh serta metabolisme ginjal yang cepat.
  • Sering Buang Air Kecil
Hal ini karena metabolisme ginjal yang cepat dan juga karena tertekannya kantung kemih oleh rahim yang terus membesar. Akibatnya kantung kemih cepat terisi.
  • Anemia
Yaitu kondisi kurang darah akibat volume darah yang drastis meningkat tanpa disertai peningkatan jumlah sel darah merah. Hal ini juga bisa terjadi akibat kurang asam folat, zat besi, atau pun pendarahan. Gejala yang terasa berupa letih, lesu, dan lemah.
  • Diabetes Gestasional
Yaitu diabetes (kondisi tubuh yang kelebihan glukosa akibat fungsi insulin yang terganggu) yang terjadi hanya pada ibu hamil. Penyebabnya adalah hormon dari plasenta yang mengganggu produksi insulin si ibu. Penyakit ini hanya sementara dan jika sudah melahirkan biasanya normal kembali.
Itulah beberapa di antaranya penyakit ibu hamil yang sering terjadi. semoga menambah wawasan dan bermanfaat namun jangan sampai Anda merasa takut untuk hamil