Manfaat ASI

1. ASI mengandung semua yang diperlukan bayi
Analis gizi telah memperlihatkan bahwa ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. Dalam ASI, semua zat gizi yang diperlukan bayi, baik kalori, protein, lemak, air, mineral, vitamin dan lain-lainnya terdapat dalam jumlah yang cukup dengan komposisi yang seimbang. Jadi jika dipandang dari kecukupan gizi, maka ASI telah diatur oleh Sang Maha Pencipta untuk memenuhi kebutuhan bayi akan makanan dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.

2. Zat gizi dalam ASI mudah dicerna bayi
Di dalam alam, zat gizi terdapat dalam berbagai bentuk. Misalnya protein banyak terkandung dalam daging, telur, dan ikan, sedangkan karbohidrat banyak terdapat dalam nasi, jagung, terigu, atau sagu. Vitamin banyak dalam sayur-mayur dan buah-buahan. Namun semua bahan makanan itu tidak dapat dikonsumsi oleh bayi, oleh karena ia belum dapat mengunyah dan system pencernaannya belum sempurna. Dalam ASI, semua zat gizi yang diperlukan bayi berada dalam bentuk yang mudah dicerna oleh bayi.

3. Produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama dan kedua, produksi ASI masih sangat sedikit. Mengapa ? Keadaan itu memang sengaja diatur oleh alam, disesuaikan dengan keadaan sang bayi. Dalam tubuh bayi baru lahir, masih banyak terdapat cairan diluar sel, sehingga ia tidak memerlukan air dalam jumlah yang banyak dalam hari-hari pertama. Setelah 3 atau 4 hari, cairan diluar sel tubuh bayi sudah berkurang, sehingga bayi memerlukan cairan lebih banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

4. ASI mengandung berbagai zat anti
Di dalam ASI terkandung zat-zat anti terhadap kuman tertentu, sehingga bayi tidak mudah mendapat infeksi. Zat-zat anti itu memang sangat diperlukan oleh bayi baru lahir, oleh karena pada saat itu sisitem kekebalan dalam tubuh bayi belum berkembang dengan baik. Zat anati yang alamiah tersebut tidak terdapat dalam susu formula (Pengganti air susu ibu PASI) buatan pabrik manapun.
ASI yang keluar dalam hari-hari pertama (yang disebut sebagai ‘kolostrum’) banyak mengandung zat anti, yang diperlukan oleh bayi untuk pertahanan terhadap pelbagai penyakit. Karenanya pembaerian ASI pada hari-hari pertama justru sangat penting. Sebagian ibu dengan sengaja tidak memberikan kepada bayi kolustrum tersebut, oleh karena penampilannya yang encer, kekuningan, dan jumlahnya hanya sedikit, sehingga dianggap tidak baik dan tidak cukup untuk diberikan kepada bayi. Pendapat tersebut sangat keliru. Kolustrum memang sangat sedikit jumlahnya, oleh karena pada hari-hari pertama bayi memang belum membutuhkan cairan yang banyak. Dengan membuang kolustrum berarti zat anti yang disediakan oleh alam akan hilang dengan percuma.

5. ASI adalah steril
ASI dari ibu yang sehat bersifat steril, artinya tidak mengandung kuman. Bahkan bila terjadi infeksi pada payudara (mastitis), kuman penyebab itu tidak terdapat dalam ASI, karena infeksinya terjadi di luar kelenjar dan saluran ASI. Di kulit sekitar putting susu ibu yang sehat dapat saja terdapat kuman, namun itu adalah flora kulit yang normal, yang tidak menyebabkan penyakit pada bayi. Sifat ASI yang steril tersebut jelas sangat menguntungkan. Pada pemberian PASI, maka pembuatannya haruslah steril, dengan mensterilkan rebus botol dan alat-alat lain dengan cermat.

6. ASI adalah segar, tidak pernah basi
Berbada dengan pengganti air susu ibu (PASI) atau susu formula yang hanya bertahan beberapa jam pada suhi kamar, atau beberapa hari dalam tempat penyimpanan khusus, ASI tidak perlu disimpan dimanapun, oleh karena ia selalu siap untuk diisap bayi kapanpun bayi mau. Dengan demikian maka dengan pemberian ASI tidak perlu dipikirkan cara penyimpanan dan lai-lain, kecuali tentunya apabila Anda akan meninggalkan bayi Anda. Selain itu, ASI juga mempunyai suhu yang sangat sesuai dengan suhu tubuh bayi, sehingga tidak perlu dihangatkan seperti pada susu buatan.

7. ASI mempererat hubungan batin ibu-bayi
Mudah untuk menyimpulakan bahwa pemberian ASI akan membina hubungan batin yang kuat antara ibu dan bayi. Bayi akan merasakan kehangatan, rasa aman, dan hal ini sangat diperlukan untuk perkembangan selanjutnya.
Hal-hal yang disebutkan diatas tidak ada dalam susu formula merek apa pun, bahkan tidak akan mungkin pernah ada. Yang dapat dilakukan,  dengan bantuan teknoligi canggih, adalah membuat komposisi pasi mendekati (tidak pernah menyamai) komposisi ASI, dan sedapat mungkin mendekati bentuk nutrisi seperti pada ASI sehingga mudah dicerna oleh bayi. Pada PASI tidak mungkin ditambahkan zat anti yang alami terhadap kuman, dan PASI tidak akan mungkin mengatur dengan sendirinya jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Di atas semuanya, Pasi tidak mungkin dapat menggantikan ASI untuk membina kontak batin yang amat erat antara ibu dengan bayi.

8. ASI menunjang Keluarga Berencana
Pengamatan menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI dalam beberapa bulan pertama lebih jarang yang menjadi hamil bila dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan ASI. Hal ini berkaitan dengan sistem hormone dalam tubuh ibu. Semakin sering ibu menyusukan akan semakin banyak diproduksi hormone prolaktin yang diyakini dapat mengahambat kerja hormone estrogen-progerteron yang berperan dalam pematangan sel telur (ovum) ibu.

9. Bayi yang minum ASI jarang menderita diare
Dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu botol, bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita diare akibat infeksi usus. Banyak penelitian yang membuktikan hal tersebut. Penelitian di negara yang sedang berkembang (Indonesia, India, Brazil) dan di negara maju (Amerika Serikat, Jepang), menunjukkan bahwa bayi-bayi yang minum pengganti air susu ibu (PASI)  hampir 2x lebih sering menderita diare dibandingkan dengan bayi yang hanya minum ASI. Ada 3 alasan yang diajukan untuk menerangkan hal ini :
  1. ASI mengandung zat anti terhadap berbagai kuman penyebab diare
  2. Penyimpanan PASI yang sering sekali tidak steril
  3. Usus bayi yang tidak dapat menerima komponen PASI
10. Bayi yang minum ASI jarang sembelit
Komposisi ASI menyisakan zat yang tidak diserap oleh usus bayi. Hal ini menyebabkan bayi yang hanya minum ASI jarang mengalami sembelit. Biasanya bayi yang minum ASI dalam hari-hari sampai minggu-minggu pertama buang air besara beberapa kali dalam sehari, tidak jarang samapi 6-10 kali. Namun kadang ada bayi minum ASI baru buang air besar beberapa hari sekali. Meskipun buang air nya jarang, namun bayi yang minum ASI tinjanya tidak keras, namun tetap lunak.

11. Bayi yang minum ASI lebih jarang menderita infeksi telinga
Bayi yang minum susu formula cendrung untuk lebih mudah menderita infeksi telinga tengah dibandingkan dengan bayi yang hanya minum ASI. Pada bayi yang minum ASI, karena putting susu dan areola (daerah sekitar putting susu yang berwarna lebih gelap) memenuhi rongga mulut bayi, maka kemugkinan masuknya air susu ke dalam liang telinga tengah melaui saluran penghubung antar hidung dengan rongga telinga kecil. Pada bayi yang minum dari botol hal ini lebih sering terjadi.

12. Obesitas jarang pada bayi yang minum ASI
Salah satu kebaikan ASI adalah komposisinya yang ideal dan jumlahnya yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Karenanya, bayi yang minum ASI bisa gemuk, namun tidak sampai terlalu gemuk (obesitas) seperti bayi yang diberikan susu formula secara kelebihan. Bayi yang mengalami obesitas cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang terlalu gemuk pula.

13. ASI mencegah penyakit alergi
Banyak penelitian memperlihatkan bayi-bayi yang diberi ASI eksklusif lebih jarang menderita penyakit alergi (asma, eksim, kulit, alergi hidung) ketimbang yang minum formula sejak dini. Keadaan ini masuk akal, sebab bayi yang diberi susu sapi sejak dini berarti terpajan oleh protein asing. Bila bayi mempunyai bakat alergi, pajanan protein asing secara dini ini akan menyebabkan reaksi alergi terjadi pada saat bayi masih berusiamuda. Secara umum ada kecenderungan bahwa semakin muda manifestasi penyakit alergi muncul, makin berat penyakit alergi yang diderita. Misalnya anak yang sudah mengalami serangan asma pada saat usia kurang dari 1 tahu, penyakit asmanya makin berat dan serangannya lebih sering daripada yang serangan pertamanya lebih dari 1 tahun. Bila bayi minum ASI eksklusif, meskipun ia berbakat alergi, namun ia tidak minum protein asing melainkan protein pada ASI bundanya.

Comments