Pertanyaan orang tua tentang amandel anak adalah salah satu kejadian yang cukup sering terjadi selama praktik dokter anak sehari-hari. Jika seorang anak mengalami demam, batuk, dan pilek, orang tua biasanya mengira anak itu menderita radang tenggorokan. Sebagian orang awam percaya bahwa "radang" biasanya mengacu pada penyakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi, yaitu serangan kuman. Namun, radang dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, dan ada banyak penyebab selain infeksi, seperti tersiram air panas atau luka jatuh. Pertanyaan berikutnya adalah apakah amandelnya membesar dan apakah perlu dioperasi atau diangkat.
Anak-anak yang mengalami demam, batuk, dan pilek mungkin mengalami selesma, yang merupakan radang saluran napas atas yang disebabkan oleh infeksi virus, yang mencakup hidung, rongga sinus, dan tenggorokan. Reaksi jaringan yang mengalami kerusakan sebagai hasil dari "pertempuran" antara kuman dan mekanisme pertahanan tubuh dikenal sebagai radang infeksi. Istilah medis untuk selesma, atau rinofaringitis, seringkali disalahartikan dengan istilah "flu", yang merupakan kependekan dari influenza, salah satu virus dari ratusan yang dapat menyebabkan selesma. Jika dokter tidak memeriksa virus penyebab demam biasa secara khusus, maka kita tidak dapat didiagnosis sebagai flu atau influenza; sebaliknya, kita akan didiagnosis sebagai rinofaringitis atau selesma.
Tenggorokan berfungsi sebagai pintu masuk ke saluran napas dan saluran makan. Organ limfoid adalah sistem pertahanan yang mengontrol pintu gerbang tersebut. Di antara hidung mulut dan tenggorokan terdapat empat organ limfoid, tetapi dua yang paling penting adalah adenoid dan amandel. Tonsil palatina, juga dikenal sebagai amandel, terletak di kanan kiri ujung belakang rongga mulut di antara hidung dan tenggorokan. Anak-anak yang membuka mulut lebar dan menjulurkan lidahnya dapat melihat tonsil ini. Adenoid, yang terletak di atas amandel, tidak dapat dilihat tanpa alat khusus karena berada di langit-langit belakang hidung. Adenoid, yang terletak di atas amandel, tidak dapat dilihat tanpa alat khusus karena berada di langit-langit belakang hidung. Pada anak-anak, pola pertumbuhan berbagai sistem organnya berbeda-beda. Sistem saraf tumbuh paling cepat, sementara sistem reproduksi tumbuh paling lambat. Sistem limfoid (termasuk amandel) berada di pertengahan dan berkembang dengan cepat saat anak berumur lima hingga lima belas tahun dan mencapai puncak sekitar sepuluh tahun. Pada usia ini, amandel anak dapat dua kali ukuran dewasa. Oleh karena itu, amandel yang besar pada anak-anak adalah normal.
Adenoid, yang terletak di atas amandel, tidak dapat dilihat tanpa alat khusus karena berada di langit-langit belakang hidung. Pada anak-anak, pola pertumbuhan berbagai sistem organnya berbeda-beda. Sistem saraf tumbuh paling cepat, sementara sistem reproduksi tumbuh paling lambat. Sistem limfoid (termasuk amandel) berada di pertengahan dan berkembang dengan cepat saat anak berumur lima hingga lima belas tahun dan mencapai puncak sekitar sepuluh tahun. Pada usia ini, amandel anak dapat dua kali ukuran dewasa. Oleh karena itu, amandel yang besar pada anak-anak adalah normal.
Jika seorang anak mengalami selesma, amandelnya tentu meradang juga. Jika suatu organ meradang, itu akan menjadi merah, nyeri, dan bengkak, membuatnya terlihat lebih besar. Dan itu tidak berlangsung lama. Setelah radang hilang, organ akan kembali normal. Anak-anak yang sehat dapat mengalami selesma hingga enam kali dalam satu tahun. Oleh karena itu, jika anak mengalami selesma setiap 2-3 bulan sekali, itu masih normal dan wajar. Anda mungkin memerlukan operasi amandel karena beberapa alasan. Anak-anak tidak perlu dioperasi karena amandelnya besar. Ada dua alasan yang paling umum dan penting dari banyak alasan. Yang pertama adalah gangguan napas yang terjadi saat tidur yang disebut OSAS (gangguan apnea tidur tertutup). Yang kedua adalah ketika kuman streptokokus menyebabkan radang amandel dan tanggorokan yang umum.
Jika pasien mendengkur lebih dari 3 hari dalam seminggu, pasien diduga mengalami OSAS. Pasien biasanya mengalami gejala henti napas saat tidur, yang biasanya diikuti dengan perasaan seperti hendak terbangun, tetapi kemudian mereka tertidur lagi. Mengantuk berat pada siang hari dan gangguan dalam prestasi belajar anak sekolah adalah gejala lain yang menyertainya. Untuk memastikan diagnosis OSAS, pemeriksaan khusus yang disebut polisomnografi (PSG) diperlukan. Alasan kedua adalah kuman streptokokus yang terus menerus menyebabkan radang tenggorokan dan amandel. Seperti namanya, radang ini harus dibedakan dari selesma, juga dikenal sebagai common cold. Radang amandel ini memiliki gejala yang lebih parah, seperti demam tinggi dengan nyeri tenggorokan yang parah, tanpa batuk, dan amandelnya terlihat sangat merah (cherry red) dengan bercak-bercak putih di permukaannya. Jika terjadi hingga tujuh kali atau lebih dalam satu tahun terakhir, lima kali per tahun dalam dua tahun berturut-turut, atau tiga kali per tahun dalam tiga tahun berturut-turut, itu dianggap sebagai hal yang umum.
Dijelaskan di atas bahwa alasan yang kuat diperlukan untuk melakukan operasi amandel. Operasi tidak diperlukan hanya karena amandel besar tanpa gangguan fungsi napas. Selain itu, tidak ada alasan untuk melakukan operasi karena batuk pilek biasa, juga dikenal sebagai batuk biasa, atau selesma yang sering terjadi. Alasan yang paling umum pada anak di kelompok umur lebih muda adalah OSAS, sedangkan pada anak di kelompok umur lebih tua adalah tonsilo-faringitis.