Memahami perbedaan antara stunting dan gizi buruk membantu Bunda mencegah dan mengantisipasi penyakit si Kecil dengan tepat. Informasi dapat diakses di lokasi ini.
Definisi Gizi Buruk dan Stunting
Stunting adalah kondisi yang menghambat pertumbuhan anak yang ditandai dengan perawakan badan yang lebih pendek dari normal usia karena kekurangan gizi yang berkelanjutan. Ketika tubuh kekurangan nutrisi penting, gizi buruk menyebabkan gangguan pertumbuhan anak. Asupan makanan yang kurang dan infeksi berulang adalah penyebabnya. Seorang anak mungkin mengalami gizi buruk karena kekurangan energi dan protein, yang dikenal sebagai marasmus, atau kekurangan protein meskipun mereka menerima jumlah kalori yang cukup.
Apakah stunting dan gizi buruk berbeda?
Anak stunting memiliki tubuh pendek dan tampak lebih muda dari usianya, sementara otot mengecil, kulit kering, dan perut buncit adalah tanda kekurangan gizi. Berikut adalah perbedaan tambahan:
1. Diferensiasi Faktor-faktor penyebab
Kekurangan gizi yang berkelanjutan biasanya menyebabkan stunting. utamanya selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Namun, penyebab gizi buruk adalah kekurangan asupan gizi dalam jumlah kecil dalam waktu yang singkat, yang mengakibatkan penurunan berat badan anak.
2. Perbedaan Menurut karakteristik
Stunting dan gizi buruk dapat dibedakan dari karakteristiknya. Anak stunting memiliki tubuh yang lebih pendek dan penampilan yang lebih muda daripada teman-teman seusianya.
Namun, otot mengecil, kulit kering, dan kurangnya lemak di bawah kulit adalah tanda-tanda anak yang kekurangan nutrisi. Kondisi ini juga menyebabkan perut anak menjadi buncit.
3. Perbandingan antara Anak dengan Stunting dan Anak dengan Gizi Buruk
Tinggi badan dan proporsi tubuh yang tidak sesuai dengan usia anak biasanya merupakan tanda stunting.
Anak yang kekurangan gizi, atau wasting, terlihat sangat kurus, memiliki otot yang mengecil, dan kurangnya lemak tubuh.
Sementara gizi buruk berdampak pada penurunan berat badan dan kekurangan energi, stunting memengaruhi pertumbuhan tinggi badan.
4. Perbezaan Berdasarkan Pengaruh
Dampak yang muncul juga berbeda dari stunting dan gizi buruk. Anak-anak yang kekurangan gizi memiliki tingkat kekebalan yang lebih rendah dan IQ yang lebih rendah, yang menyebabkan mereka lebih rentan terhadap sakit. Gizi buruk dapat menyebabkan tubuh kurus, atau wasting, dan stunting dalam jangka panjang.
Stunting menurunkan sistem kekebalan, metabolisme, dan ukuran tubuh anak. Jika tidak ditangani, efeknya dapat bertahan hingga orang dewasa.
Stunting dan Kekurangan Nutrisi di Indonesia
Setiap orang tua dan pihak berwenang yang terlibat harus terus memperhatikan masalah gizi buruk anak dan stunting. Tingkat stunting Indonesia pada tahun 2023 turun dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022, menurut Kementerian Kesehatan. Meskipun demikian, standar WHO menetapkan bahwa prevalensi stunting harus di bawah 20%, yang berarti angka ini masih jauh dari yang ideal. Namun, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka gizi buruk di Indonesia saat ini mencapai 7,7%. Ini adalah peningkatan dari 7,1% pada tahun sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa jika tingkat gizi buruk di atas 5% di suatu negara, pemerintah negara tersebut harus memperhatikan masalah tersebut dengan serius.
Bagaimana Mengetahui Jika Anak Mengalami Gizi Buruk atau Stunting?
Setelah memahami perbedaan antara stunting dan gizi buruk, ibu harus menemukan gejala anak mereka yang menunjukkan salah satu kondisi tersebut. Gejala-gejala ini dapat mencakup:
1. Gejala Stunting
Penundaan pertumbuhan tulang, penurunan tinggi badan, dan penurunan berat badan adalah gejala stunting pada anak.
Anak-anak stunting memiliki proporsi tubuh yang lebih kecil dibandingkan anak-anak seusianya, meskipun ini adalah hal yang normal.
2. Tanda-tanda Penyakit Gizi
Bunda harus memperhatikan gejala gizi buruk anak Anda: kulit kering, wajah keriput, perut buncit, tubuh yang sangat kurus, kelelahan, dan kurang aktif. Rambut anak juga menjadi kusam, mudah rontok, dan mungkin memiliki pembengkakan di tungkainya. Gejala ini harus ditangani segera agar pertumbuhan anak tidak terganggu.
Hubungan antara Kekurangan Gizi dan Stunting
Perkembangan anak dipengaruhi oleh masalah gizi yang saling terkait, termasuk stunting dan gizi buruk.
Konsumsi gizi yang buruk dapat meningkatkan kemungkinan stunting pada anak. Karena kekurangan gizi yang tidak ditangani dapat menghambat pertumbuhan, gizi buruk meningkatkan risiko stunting. Sebaliknya, anak-anak yang tidak menderita stunting memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gizi buruk daripada anak-anak yang mendapatkan gizi yang cukup.
Akibatnya, masalah gizi buruk harus segera ditangani untuk mencegah stunting.
Perawatan dan Pencegahan
Pastikan bahwa Bunda mengambil tindakan untuk mencegah dan menangani kedua kondisi ini agar tidak berlarut-larut dan mengganggu pertumbuhannya.
1. Hindari Konsumsi Gizi Buruk
Cara terbaik untuk mencegah gizi buruk pada anak adalah dengan memastikan pola makan mereka sehat dan seimbang. Usahakan si Kecil makan tiga kali makan utama dan dua hingga tiga porsi camilan setiap hari. Dia juga harus makan tepat waktu. Pastikan anak Anda minum cukup setelah makan, bukan sebelum atau selama makan, karena ini dapat membuatnya merasa kenyang.
Untuk tetap sehat, ia harus mengonsumsi banyak makanan dari empat kelompok makanan utama: susu, protein non-susu, karbohidrat, dan buah dan sayur.
2. Mengatasi Masalah Gizi Buruk
Cara mengatasi gizi buruk berbeda-beda tergantung pada sumbernya dan tingkat keparahan masalah tersebut. Selain itu, pengobatannya dapat dilakukan di rumah atau di rumah sakit. Cara yang paling penting adalah mengubah pola makan Anda. Bunda harus menambah nutrisi dalam makanan anak mereka, dengan atau tanpa suplemen, jika anak mereka kekurangan nutrisi. tentunya atas konsultasi dengan profesional medis.
Untuk mendapatkan nutrisi dan cairan langsung dari anak, bunda harus menggunakan selang makan atau infus untuk membantu anak makan cukup.
3. Membantu Mencegah Stunting
Seseorang dapat mencegah stunting dengan memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik sejak masa emasnya dan selama 1.000 hari pertama kehidupannya. Secara teratur memantau pertumbuhan dan perkembangan anak juga penting. Mulai dari kehamilan, setiap bulan setelah lahir hingga dua tahun, dan setiap enam hingga dua tahun.
Diary Generasi Maju memiliki Grafik Pertumbuhan Anak untuk memantau perkembangan berat dan tinggi anak setiap bulan. Percuma!
4. Perlindungan Terhadap Stunting
Pemberian seng, vitamin A, dan mikronutrien ganda—yang mencakup asam folat dan vitamin B kompleks—membantu mengatasi stunting dan meningkatkan pertumbuhan dan kemampuan kognitif anak. Mikronutrien berperan lebih besar dalam pengobatan stunting. Akibatnya, mendapatkan gizi yang sehat sangat penting untuk memerangi stunting.
Selain itu, pastikan Bunda hanya memberi ASI dan lanjutkan dengan MPASI yang sehat.
Di antara perbedaan antara stunting dan gizi buruk pada anak, ini adalah beberapa hal yang perlu Bunda ingat. Pahami perbedaan, hubungan, dan pencegahannya.