Setiap anak pasti mengalami ketakutan kecil, seperti takut gelap, monster, atau orang asing. Rasa takut ini adalah komponen perkembangan yang normal dan bersifat sementara. Namun, ancaman yang membuat anak takut dapat berdampak negatif dalam jangka panjang. Menakuti anak tidak baik, menurut sejumlah penelitian. Menakut-nakuti anak adalah cara untuk membuat anak takut, khawatir, atau cemas. Contoh dari tindakan ini adalah ancaman lisan, cerita menakutkan, atau perbuatan yang membuat anak kaget. Ada yang sekadar tindakan iseng, tetapi ada juga yang bermaksud membuat anak mengikuti nasihat atau peraturan keluarga.
Menakut-nakuti anak mungkin terlihat sepele atau dianggap sebagai lelucon belaka; namun, efeknya mungkin jauh lebih serius daripada yang Anda bayangkan. Menakuti anak juga dapat memengaruhi perkembangan anak secara psikologis, fisiologis, dan sosial hingga mereka dewasa.
Dampak pada Psikologi
Kecemasan dan ketakutan yang berlebihan
Anak-anak rentan mengalami ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, yang merupakan salah satu efek negatif menakut-nakuti anak yang paling umum. Ketika anak-anak sering ditakuti, mereka akan mengembangkan ketakutan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak menakutkan atau berbahaya. Misalnya, takut gelap, takut suara tertentu, atau takut berhadapan dengan orang lain. Rasa takut dan kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan mengganggu pertumbuhan sosial.
Gagal tidur
Anak-anak yang sering takut mungkin mengalami gangguan tidur, seperti mimpi buruk atau insomnia. Ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak, itu disebut insomnia. Kesehatan fisik dan mental seorang anak dapat menurun jika mereka mengalami kondisi ini. Kurang tidur juga dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar di sekolah.
Menurunnya rasa percaya diri
Rasa takut yang berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri. Akibatnya, mereka percaya bahwa mereka tidak dapat mengatasi keadaan yang membuat mereka takut. Dalam situasi seperti ini, anak-anak mungkin kesulitan untuk hidup sendiri dan lebih cenderung bergantung pada orang lain untuk mendapatkan perlindungan.
Sulit untuk berkembang emosional
Menakuti anak memiliki efek negatif pada perkembangan emosional mereka juga. Anak-anak menjadi lebih sulit untuk mengungkapkan emosi mereka secara sehat. Selain itu, mereka kehilangan kemampuan untuk mengelola emosi mereka, sehingga mereka lebih mudah marah dan cemas, bahkan bertindak agresif sebagai tanggapan atas rasa takut mereka.
Dampak pada Tubuh
Tekanan fisik
Rasa takut biasanya direspons tubuh dengan meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Jika ketakutan terus-menerus dialami, dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik, seperti mudah terkena infeksi karena sistem imun tubuh melemah, masalah pencernaan, dan penyakit jantung di masa depan.
Masalah tidur yang terus-menerus
Selain insomnia, efek menakuti anak lainnya termasuk masalah tidur yang berkepanjangan, fobia tidur, ketakutan terhadap mimpi buruk, dan cemas ketika tiba waktunya tidur. Karena tidur yang cukup adalah kebutuhan dasar bagi anak, masalah tidur yang berlarut-larut dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Pengaruh Sosialdari Isolasi Sosial
Orang tua yang sering membuat anak ketakutan dengan sengaja dapat membuat anak lebih cenderung menghindari tempat atau kegiatan sosial yang mereka anggap menakutkan. Anak-anak juga dapat mengalami isolasi sosial atau kehilangan hubungan sosial karena tidak mau bermain dengan teman-temannya atau mengambil bagian dalam kegiatan kelompok yang dianggap menakutkan.
Perilaku untuk menghindari
Penakut-nakuti anak dapat berdampak negatif, seperti perilaku menghindari situasi atau tempat tertentu. Anak-anak, misalnya, tidak mau pergi ke dapur sendirian karena mereka takut ada sesuatu yang menakutkan di sana. Perilaku menghindar ini dapat menyebabkan gangguan pada rutinitas sehari-hari, yang pada gilirannya dapat menghambat kemajuan sosial dan akademis.
Lihat juga: Imunisasi Anak Terlambat, Masih Bisa Dikejar?
Dampak Akhir
Masalah psikologis
Satu dampak negatif yang paling mengkhawatirkan terhadap anak adalah masalah mental. Karena mereka sering ditakut-takuti di masa lalu, seorang anak dapat mengalami masalah mental ketika mereka menjadi remaja dan dewasa. Anak-anak yang sering mengalami ketakutan lebih rentan mengalami masalah mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) saat mereka dewasa.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian anak dapat dipengaruhi oleh ketakutan yang melingkupi pengalaman masa kecil mereka. Dalam jangka panjang, anak-anak dapat menjadi lebih tertutup, defensif, dan bahkan agresif. Anak-anak juga mungkin menggunakan strategi perlindungan diri yang tidak sehat sebagai tanggapan atas ketakutan mereka.
Komunikasi yang tidak sehat dengan orang tua
Hubungan antara orang tua dan anak mereka dapat rusak jika orang tua sering menakut-nakuti anak mereka. Anak-anak mungkin percaya bahwa orang tua mereka tidak dapat memberikan rasa aman dan nyaman yang diperlukan untuk hubungan yang sehat. Anggapan ini dapat bertahan hingga dewasa, memengaruhi hubungan orang tua-anak.
Alternatif Positif untuk Mengurangi Efek Buruk Menakut-nakuti Anak untuk Menciptakan Keamanan
Orang tua lebih baik berkonsentrasi pada menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih daripada menakut-nakuti anak-anak. Misalnya, daripada menciptakan ketakutan-ketakutan untuk tujuan membuat anak mematuhi aturan, lebih baik menjelaskan efek positif dan negatif suatu tindakan dengan lembut dan jujur.
Berkomunikasi dengan baik
Komunikasi dua arah yang santai dan jauh dari ancaman dan kemarahan sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak mereka. Untuk mendengarkan apa pun yang hendak dikatakan anak tanpa menghakimi, termasuk keluhan dan kekhawatiran yang mereka alami setiap hari, orang tua harus lebih aktif berkomunikasi dengan mereka. Mereka akan merasa didengarkan dan dihargai, dan mereka akan belajar tentang pentingnya menjadi pendengar yang baik bagi orang lain.
Mengembangkan kemampuan untuk mengatasi
Jangan menambah ketakutan anak Anda jika dia memiliki ketakutan tertentu. Sebaliknya, ajari anak-anak bagaimana mengatasi ketakutan dengan cara yang sehat. Sebagai contoh, jika anak takut gelap, mereka menjelaskan bahwa gelap adalah hal yang alami dan berbeda dengan terang, seperti siang dan alam. Selain itu, katakan kepada mereka bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang kegelapan, termasuk kemunculan hantu yang sering disebut untuk menakut-nakuti anak-anak di tengah kegelapan. Selain itu, beri tahu anak bahwa mereka memiliki kemampuan untuk meminta bantuan orang tua setiap kali mereka merasa takut untuk mengatasi ketakutan mereka.
Menakut-nakuti anak tidak tanpa akibat. Menakuti anak dapat memiliki efek negatif yang luas dan mendalam bagi anak-anak. Orang tua harus menyadari efek tindakan mereka jika mereka ingin memiliki anak yang sehat dan bahagia. Mereka juga harus mencari cara yang lebih positif untuk mendidik dan membesarkan anak mereka.