Setiap tahun, masa Ramadhan adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu. Di sisi lain, aktivitas biasanya menjadi lebih padat, yang seringkali berdampak pada pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit jika tidak dirawat dengan baik. Karena berpuasa selama bulan Ramadhan, kebiasaan makan seseorang akan berubah. Jika Anda menjaga jenis dan kebersihan makanan yang Anda konsumsi, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selama berpuasa acapkali, terdapat banyak makanan khas yang menarik untuk dimakan.
Jika pola makan dapat dikontrol dengan baik, seperti memakan porsi yang cukup dan menjaga kebersihan, maka tidak akan ada masalah. Namun, hal ini kadang-kadang sulit dipenuhi sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Puasa dapat menyebabkan penyakit.
Karena puasa selama bulan Ramadhan, kebiasaan makan mungkin berubah. Tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri pada fase awal. Namun, sangat penting untuk dapat berbuka tepat waktu dan memilih makanan yang tepat agar tidak terjadi masalah.
Gastroenteritis
Gastritis, terutama bagi orang yang telah mengalami sakit maag sebelumnya, adalah salah satu penyakit yang paling umum selama bulan Ramadhan. Sangat penting untuk berbuka puasa dengan cepat atau tidak telat. Pada saat berbuka, memilih makanan yang tepat juga penting. Saat berbuka, hindari makan makanan yang terlalu asam atau pedas. Sangat disarankan untuk menghindari minuman beralkohol.
Belit
Sebelum berbuka puasa, ada banyak makanan yang ditawarkan. Konsumsi ini sangat menyenangkan, terutama setelah berpuasa sepanjang hari. Namun, sayangnya, makanan yang ditawarkan tersebut seringkali mengandung jumlah serat yang sangat rendah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko sembelit karena kurangnya konsumsi serat dari sayur dan buah. Selama berpuasa, Anda juga berisiko mengalami sembelit karena tidak minum cukup cairan setiap hari.
Dihidrasi
Seseorang harus berpuasa selama bulan Ramadhan, jadi mereka tidak boleh makan atau minum apa pun. Rasa lapar seringkali menjadi fokus utama saat berbuka, sehingga jumlah cairan yang dikonsumsi seringkali sangat rendah. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan dehidrasi. Orang dewasa membutuhkan sekitar dua liter atau delapan gelas air setiap hari. Dengan minum dua gelas saat berbuka, dua gelas sebelum tidur, dua gelas saat bangun, dan dua gelas saat sahur, Anda dapat memenuhi kebutuhan ini. Namun, perlu diperhatikan bahwa kebutuhan cairan dapat meningkat dalam kondisi sakit, aktivitas di luar ruangan, atau paparan panas yang cukup tinggi.
Sebaliknya, orang yang memiliki riwayat penyakit seperti gagal jantung atau gagal ginjal akan membutuhkan lebih sedikit cairan setiap hari atau bahkan tidak sama sekali. Akibatnya, sangat penting untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter yang menangani masalah ini.
Hipoglikemia darah
Saat berpuasa, asupan makanan dan minuman yang menghasilkan gula darah sangat rendah sering menyebabkan hipoglikemia atau gula darah rendah. Akibatnya, untuk siap menjalani puasa, sangat penting untuk dapat memilih makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan saat berbuka dan sahur.
Serangan kepala
Sakit kepala adalah masalah lain yang sering terjadi selama berpuasa. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk kekurangan gula atau dehidrasi. Saat berpuasa, sangat penting untuk dapat memilih jenis makanan apa yang harus Anda makan agar Anda memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari.
Sangat penting untuk mendapatkan jumlah istirahat yang cukup. Selama bulan Ramadhan, biasanya ada banyak acara yang mencakup berbuka puasa atau bahkan sahur bersama. Agar puasa Anda berhasil, pilihlah acara yang tidak mengganggu makan dan istirahat Anda.