Muntah pada bayi biasa disebut gumoh
merupakan hal yang normal bukan suatu hal yang serius. Jarang sekali
dan hanya sebagian kecil kasus muntah bayi menjadi gangguan yang serius,
asalkan muntah tersebut tidak terus menerus dan tidak dengan frekuensi
muntah yang banyak. Kebanyakan bayi
yang mengalami muntah atau gumoh berumur di bawah 4 bulan,minimal 1 kali
dalam sehari nya, dan seiring bertambah usianya maka frekuensi muntah
dan gumoh akan menurun.
Saya akan membagikan faktor-faktor berikut yang menyebabkan bayi muntah atau gumoh:
Bayi tidak perlu diberi ASI atau susu berlebihan karena lambungnya sudah penuh, yang dapat menyebabkan muntah.
Situs ibu saat menyusui Bayi yang muntah dapat terjadi karena posisi menyusui yang salah. Sementara salah satunya tidur miring, si bayi tidur terlentang. Hal ini menyebabkan cairan tersebut masuk ke saluran pernafasan daripada ke saluran pencernaan.
Bayi lain mungkin muntah karena mereka menyedot ASI atau susu terlalu kuat sehingga terkontaminasi dengan udara.
Bayi yang terlalu bergerak Misalnya, bayi sering menangis atau sering menguliat. Hal ini akan menurunkan tekanan udara di dalam perutnya, membuat udara keluar bersama ASI atau susu.
Stenosis pylorus, salah satu kelainan bedah anak, adalah penyebab muntah bayi lainnya. Walaupun hal ini jarang terjadi, orang tua harus memperhatikannya. Tanda-tanda penyakit ini termasuk muntah yang kuat yang menyebabkan berat badan bayi turun drastis, dehidrasi, kering pada mata dan mulut bayi, keriput pada kulit, dan perut yang membengkak.