Salah satu hal penting yang harus diketahui orang tua adalah pola asuh. Bisa membahayakan buah hati Anda jika Anda salah melakukannya. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian, pembawaan, dan pendirian anak. Oleh karena itu, perlu ada diskusi yang mendalam antara Ayah dan Bunda tentang hal ini. Oleh karena itu, buah hati dapat berkembang menjadi individu yang sehat dan kuat secara fisik dan rohani.
Mengetahui Tiga Kategori Pola Asuh
Tidak ada salahnya untuk mulai mencari tahu tentang bagaimana mendidik anak dengan benar agar hasilnya positif. Mungkin ada beberapa orang tua yang tetap pada metode pendidikan mereka, tetapi ingatlah bahwa dunia berubah setiap saat, jadi tidak ada salahnya untuk menambahkan pengetahuan saat ini ke dalam pendidikan anak Anda. Beberapa jenis pola asuh yang harus Anda ketahui adalah sebagai berikut.
1. Otoritatif
Pola asuh pertama memiliki otoritas. Metode ini mirip dengan metode orang tua, tetapi Anda harus memberi anak aturan khusus dan mereka harus mematuhinya. Perbedaannya adalah bahwa untuk setiap aturan, Anda harus memberikan alasan yang mudah dipahami dan masuk akal.
Sebagai contoh, Anda dapat memberlakukan aturan untuk anak remaja agar tidak keluar rumah lebih dari pukul 9:00 malam. Jelaskan bahwa aturan ini ditetapkan karena pada pukul 9 malam jalanan akan mulai sepi dan tingkat kejahatan akan meningkat, sehingga lebih aman untuk pulang sebelum pukul 9 malam.
Bisa dipertimbangkan dengan anak-anak atau remaja. Anak-anak dan remaja akan belajar disiplin, komunikasi, dan kompromi.
2. Kasih Sayang
Cinta adalah pola asuh berikutnya. Anda akan menciptakan lingkungan yang hangat di mana orang berinteraksi satu sama lain secara proporsional. Tunjukkan rasa sayang dan perhatian pada anak dan remaja dengan berbagai cara, seperti memeluk, mengelus kepala, dan menggendong mereka, antara lain. Rutinitas ini dapat membantu perkembangan empati dan kualitas emosional anak.
Sehingga anak-anak dapat membangun pendirian mereka sendiri dengan standar yang sehat dan berkualitas, teknik ini juga harus diimbangi dengan disiplin yang tegas.
3. Dukungan
Pendampingan adalah jenis asuh terakhir di mana Anda memberikan anak Anda kebebasan untuk melakukan apa saja yang dia suka dan inginkan. Dia bahkan mendukung keinginan-keinginannya, tetapi tidak sepenuhnya bebas, terutama saat dia salah. Sambil memberikan contoh yang baik, orang tua akan memberi tahu dan memberikan alasan. Pola seperti ini mendorong anak-anak untuk kreatif dan menemukan solusi terbaik.
9 Ide Pola Asuh yang Baik untuk Menjaga Anak Sehat
Setelah Anda tahu cara memilih pola yang tepat, saatnya untuk mulai mencari saran tambahan tentang cara mengasuh anak. Ini adalah beberapa strategi yang dapat Anda gunakan sejak awal.
1. Menciptakan suasana yang tenang
Menciptakan suasana yang nyaman adalah saran pertama. Usahakan anak merasa nyaman dengan Anda setiap saat. Akan ada saat-saat ketika Anda mengalami emosi negatif, dan Anda harus berusaha agar anak Anda tidak melihat emosi ini. Jika memungkinkan, titipkan anak pada pasangan Anda sebelum melepaskan emosi Anda. Ini akan memungkinkan Anda untuk kembali pada anak dengan perasaan yang lebih baik setelah emosi Anda hilang.
2. Waktu untuk Bermain Sehat
Anak-anak yang dibesarkan dengan orang tua yang terlalu protektif dapat menjadi kurang sosial. Untuk membantu anak belajar tentang dunia di sekitarnya, tetapkan tempat bermain yang aman bagi mereka. Dengan demikian, anak Anda akan terbiasa dengan eksplorasi dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
3. Meningkatkan Keyakinan Diri
Komentar konstruktif dapat membangun karakter anak, tetapi pujian harus setimpal. Jadi, anak-anak dapat belajar mengoreksi diri dan menjadi lebih percaya diri. Jika anak mengalami kegagalan, Anda dapat menyemangatinya dengan membantu anak untuk belajar agar menjadi lebih baik lagi. Pola asuh ini akan mengajarkan anak untuk tetap bersemangat meski telah gagal berkali-kali.
4. Mendorong Pola Hidup Sehat
Olahraga rutin, pola makan sehat, dan mental yang sehat adalah beberapa cara untuk menerapkan gaya hidup sehat. Ajari anak untuk menjadi dirinya sendiri tanpa iri atau menjatuhkan orang lain untuk yang terbaik. Ajarkan mengapa perundungan tidak baik dan jangan membedakan orang berdasarkan penampilan mereka.
5. Membangun Keyakinan
Anak akan belajar berbohong pada titik tertentu. Hal ini normal. Anda dapat mengajarkan anak Anda untuk berhenti melakukan perilaku ini dengan berkomitmen pada satu sama lain.
Menghormati privasi anak adalah langkah pertama untuk mencapai hal ini. dari tidak membuka pintu sebelum masuk ke kamar anakhingga tidak membaca jurnal harian anak Jika Anda menemukan anak Anda berbohong, jangan amarah terhadap kebohongan; sebaliknya, fokuskan diri untuk meminta anak Anda jujur. Jika anak Anda jujur pada Anda, hargailah dia sehingga dia juga belajar bahwa aman untuk jujur pada Anda.
Oleh karena itu, anak Anda akan belajar untuk berhenti berbohong dan mulai mempercayai Anda.
6. Tingkatkan Keberanian untuk Pantang Menyerah
Semangat pantang menyerah anak juga berasal dari kepercayaan diri orang tua. Jika anak gagal, arahkan mereka untuk menentukan sumber kegagalan dan mencoba lagi hingga menemukan cara yang benar. Anak-anak akan belajar berpikir luar biasa dan tidak takut gagal.
7. Hindari Pertanyaan yang Mengganggu
Sarkasmus dianggap sebagai humor oleh orang dewasa. Sarkasmus dapat berupa kata-kata yang menyakitkan bagi anak-anak. Sarankan secara ringan pada anak-anak tentang hal-hal yang tidak penting. Ini akan membantu mereka belajar bahasa ini secara bertahap tanpa menyakiti perasaan mereka.
8. Mendidik Kejujuran
Mungkin sulit bagi beberapa orang tua untuk mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan pada anak mereka. Hal ini biasanya berasal dari keinginan orang tua untuk menjadi contoh terbaik bagi anak mereka. Namun, untuk menghindari kesan munafik pada orang tua, ada baiknya berbicara jujur pada anak. Orang tua menunjukkan jujur pada anak mereka dengan mengajarkan mereka untuk tidak mengingkari dan menepati janji mereka.
9. Ajari Mereka Cara Mengurangi Ketegangan
Anak dapat mengambil banyak hal dari orang tua mereka, termasuk cara mereka mengungkapkan perasaan mereka. Jika orang tua sering meningkatkan suara mereka saat marah, anak-anak akan belajar untuk mengeluarkan emosi mereka dengan cepat. Menyatakan apa yang membuat anak Anda kesal adalah cara yang baik untuk mengekspresikan diri. Jangan tepiskan pendapat anak dan benar-benar dengarkan mereka. Setelah Anda menemukan akar masalah anak, bantu mereka menemukan solusi yang paling efektif.
Kesehatan mental anak penting untuk dijaga, dengan demikian ada baiknya bagi orang tua untuk mengikuti konsultasi kejiwaan sebelum mulai mengasuh anak. Kenali diri Anda sendiri dan bagaimana pola asuh Anda dapat membawa banyak pengaruh positif pada anak.