Bayi Mulai Suka Memegang

Bu, mungkin saat ini anak Ibu yang usianya 9 bulan lagi senang-senangnya meraba dan memegang. Segala benda yang ditemuinya tak luput dari jamahan tangan mungilnya. Pertanda ia anak sehat yang tumbuh kembangnya optimal.

Tak hanya itu. Ia pun sudah punya kemampuan mempertahankan keinginannya sendiri. Lihat saja, ketika Ibu memberinya minum, cangkir itu pasti langsung dipegang erat-erat dan slurup….slurup…ia minum dengan rakus. Lihat juga ketika tantenya menyodorkan biskuit kesukaannya. Hmm…langsung saja kue itu direbut, dipegang lalu disuapkan ke mulut kecilnya.

“Itu adalah perkembangan normal dan wajar untuk anak usia 6-12 bulan,” kata Risa Kolopaking, Msi Psikolog dari RSIA Hermina Bekasi. Anak usia tersebut memang sedang getol-getolnya mengembangkan kemampuan motorik. Khusus kegiatan pegang-memegang ini, si kecil sedang mengasah motorik halus sekaligus kasar.
Memegang benda, cangkir maupun biskuit, melatih otot-otot besar si kecil pada tangan dan lengan. Ia juga sedang mengembangkan otot-otot kecilnya seperti jari jemari dan kepekaan permukaan telapak tangannya.

Menurut Risa, kemampuan bayi memegang sesungguhnya sudah ada sejak ia lahir. Coba saja ketika bayi baru lahir disentuh jemarinya akan dengan refleks memegang yang menyentuhnya. Hanya saja, kemampuan memegang “dengan tujuan” berkembang pada bayi mulai usia 6 bulan. Kemampuan memegang akan merupakan awal tahapan selanjutnya. Setelah memegang, ia akan mengembangkannya menjadi kemampuan melempar, meraih sesuatu, ataupun menarik benda. Kalau ia bisa memegang cangkir, misalnya ia juga akan bisa mencengkram bola dan melambungkannya. Jejarinya juga akan dengan mudah memegang pensil yang kecil ketika ia bersekolah nantinya.

Melatih Kepekaan Kuli
Ibu, tadi sudah dikatakan kalau memegang benda akan melatih kepekaan kulitnya. Rasa peka ini akan memperkaya pengetahuan dalam otak bayi tentang permukaan kasar, halus, panas, dingin empuk, bergelombang, dan lain-lain. Ketika bayi memegang cangkir, melalui syaraf pada tangan ia sedang belajar merasai permukaan yang keras dan agak kasar.
Sedangkan, ketika si kecil memegang biskuit atau kue kegemarannya, Si kecil kita sedang merasai permukaan yang empuk, lunak, dan tentu saja enak dimakan. Dengan begitu, anak akan mulai membedakan, “oh yang keras tidak bisa dimakan, sebaliknya yang empuk dan lunak (mungkin) bisa langsung dilahap”.
Karena itu, Bu, “bersihkanlah” ruang eksplorasi buah hati Anda dari segala benda lunak yang berbahaya. Sebab, bisa-bisa langsung “Hap” dimasukkan ke mulut kecilnya.

Yang Patut Diperhatikan
  • “Bersihkan” ruangan tenpat anak bermain dari benda-benda panas, tajam, dan berbahaya lainnya
  • Singkirkan meja, kursi rusak dan reyot dari jangkauan anak
  • Tutuplah pintu-pintu lemari untuk menghindarkan anak dari terjepit
  • Tutup akses ke alat-alat listrik seperti kulkas, stop kontak, setrika, dispenser air, kipas angina
  • Gunakan selalu cangkir plastik, jangan sesekali memakai

Comments