Komplikasi Pada Kehamilan

Setiap perempuan mendambakan kehadiran buah hati sebagai pelengkap kebahagiaan keluarga. Jangankan menunggu satu tahun setelah menikah, baru 2 minggu menikah saja telat haid langsung berdebar hati karena terlalu ingin segera menimang si buah hati. Anak adalah karunia dari Tuhan yang menjadi generasi penerus keluarga. Maka, menjadi kesedihan sendiri ketika dinyatakan tidak bisa hamil atau memiliki keturunan.

Namun, bukan hanya itu saja. Ketika pada saatnya hamilpun para perempuan seringkali dihadapi rasa khawatir dengan kondisi janin di dalam perut. Masa kehamilan merupakan masa penting bagi pertumbuhan janin, sehingga selain kesiapan fisik, kesiapan mental juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. Itu sebabnya sebaiknya para perempuan sebaiknya mulai mempersiapkan diri bukan hanya pada saat hamil melainkan sebelum kehamilan karena hal ini sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama masa kehamilan berlangsung, misalnya komplikasi pada kehamilan.
Komplikasi pada kehamilan tentu saja sangat berbahaya tidak hanya bagi ibu tetapi juga janin yang ada dalam kandungan. Untuk itu, calon ibu harus memiliki pengetahuan tentang kehamilan dan juga komplikasi yang menyertainya sehingga bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat jika terdapat masalah kehamilan. Beberapa kompilasi yang sering terjadi pada kehamilan diantaranya adalah :
  1. Keguguran; banyak perempuan mengalami keguguran bukan hanya satu kali, bahkan ada yang bisa lebih dari tiga kali keguguran. Semua perempuan akan mengalami kesedihan hingga trauma karena keguguran, apalagi jika diharuskan dikuret, sakit yang dialami bisa melebihi sakit karena melahirkan. Apa sih sebenarnya yang menyebabkan kehamilan bisa mengalami keguguran? Keguguran merupakan gagalnya kehamilan sebelum memasuki usia ke -20 minggu, biasanya ditandai dengan flek hingga pendarahan. Banyak factor yang memicu keguguran, diantaranya : aktivitas berat selama hamil, stress, virus, infeksi, rahim lemah, dan lain-lain. Keguguran terjadi berulang-ulang harus segera ditangani dengan serius agar secepatnya mendapatkan solusi. Itu sebabnya ketika perempuan yang sudah mengalami keguguran ketika akhirnya dia akan hamil kembali harus dalam penanganan dokter agar bisa terus terawasi perkembangan janin di perut dan bisa meminimalisir terjadinya keguguran kembali.
  2. Pre-eklamsia; pre-eklamsia merupakan kehamilan yang disertai dengan naiknya tekanan darah ibu hamil. Pre eklamsia biasanya ditandai dengan gejala : pusing, tekanan darah naik, kunang-kunang, bengkak pada beberapa bagian tubuh, dan lain-lain. Umumnya, kehamilan dengan komplikasi ini akan membuat ibu melahirkan secara Caesar.
  3. Kehamilan ektopik; kehamilan yang terjadi jika janin berkembang di luar rahim. Kondisi ini jarang terjadi namun sangat membahayakan janin jika sampai terjadi karena janin bisa berkembang dengan baik jika berada dalam rahim dengan mendapatkan berbagai nutrisi yang akan membantunya berkembang ketika dia sedang berada aman dalam rahim ibunya. Maka, kehamilan ektopik ini bukan hanya membuat janin tidak tumbuh namun juga membuatnya tidak bisa bertahan lama.
  4. Perdarahan; pasti akan panik melihat darah ketika sedang dalam keadaan hamil. Darah ini bisa dianggap wajar jika tidak terjadi terus menerus, namun akan sangat membahayakan jika darah yang keluar berlebihan, berbau, dan terus menerus muncul. Sebaiknya wanita hamil yang mengalami pendarahan harus waspada sebab perdarahan yang terjadi pada saat kehamilan berlangsung, biasanya akan menyebabkan keguguran. Namun selain itu ibu yang sedang hamil ataupun telah melahirkan juga perlu waspada adanya perdarahan karena bisa jadi merupakan gejala kanker.
  5. Plasenta previa; kondisi yang terjadi pada kehamilan, dimana plasenta berada pada posisi menutup mulut rahim sehingga jika tidak diatasi dengan baik maka akan menyebabkan perdarahan. Jika hal ini terjadi sebaiknya ibu hamil segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang serius.
  6. Diabetes gestasional; kondisi kehamilan yang dibarengi dengan naiknya gula darah sang ibu sehingga hal ini beresiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lebih dan beresiko menderita diabetes.  Kondisi ini bisa diminimalisir dengan pola makan yang sesuai anjuran dokter agar gula darah sang ibu bisa menurun bahkan kembali normal.
Banyak faktor yang memicu komplikasi pada kehamilan, diantaranya adalah gaya hidup tidak sehat, makanan, bahan-bahan kimia berbahaya, kebersihan dan lain-lain. Selain itu, tidak adanya perencanaan kehamilan yang matang di sebut sebagai memicu timbulnya komplikasi tersebut. Jadi, untuk mendapatkan kehamilan yang sehat, pasangan suami istri harus merencanakan kehamilan dengan baik. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Untuk Anda yang saat ini sedang menanti buah hati anda tidak perlu panik berlebihan, Anda bisa tetap memercayakan perawatan kandungan si buah hati dan tentu saja menjaga kesehatan Anda kepada dokter dan dengan terus menerus menjaga pola hidup sehat yang akan memberikan dampak sehat bagi kehamilan Anda. Selamat menanti buah hati.


Comments