Pentingkah memantau tumbuh kembang anak?

Tumbuh kembang mengandung 2 pengertian, yaitu bertumbuh dan berkembang, Bertumbuh berarti bertambah massa dan ukuran, yang secara obyektif dapat kita ketahui melalui penimbangan berat badan, pengukurangan panjang/ tinggi badan, dan pemantauan lingkar kepala setiap bulannya. Berkembang adalah bayi/ anak mengalami penambahan keterampilan/ kemampuan, baik dibidang motorik kasar, motorik halus, personal-sosial, dan wicara.

Dalam praktek sehari-sehari, setiap bayi dengan asuhan keperawatan ideal, termasuk pemberian imunisasi rutin sesuai jadwal, pasti akan selalu diukur penambahan berat dan tinggi badan, serta lingkar kepala. Pengukuran ini merupakan standar pelayanan kesehatan bayi dan anak di posyandu, puskesmas, rumah sakit, atau klinik kesehatan anak manapun. Biasanya dokter akan menjelaskan kepada orangtua apakah peningkatan berat, tinggi, dan lingkar kepala bayi/ anak dalam skala normal.

Lalu bagaimana dengan perkembangan?
Pemantauan perkembangan adalah untuk mengetahui adanya gangguan perkembangan seorang bayi/anak SEBELUM gangguan itu terjadi. Jadi pemantauan ini tidak dimaksudkan untuk mengobati gangguan perkembangan yang telah terjadi. Terdapat beberapa ‘pakem’ yang dapat digunakan dokter secara cepat untuk menilai tumbuh kembang seorang bayi/ anak. Untuk penilaian yang lebih teliti dapat digunakan alat bantu (tools) yang telah dirancang sesuai dengan kelompok usia dan spesifik untuk kemampuan bidang/ ranah tertentu.

Orangtua dapat melakukan sendari pemantauan tumbuh kembang ini dengan menggunakan alat bantu berupa Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) . Kuesioner ini memantau tumbuh kembang balita hingga usia 5 tahun, dengan jeda waktu per 3 bulan.
Pemantauan tumbuh kembang di rumah sakit atau klinik spesialis anak dilakukan dengan tools yang disebut Denver II. Berbeda dengan KPSP, Denver II mempunyai ‘garis umur’ sehingga dapat dilakukan pada usia berapapun. Pemeriksaan perkembangan menggunakan Denver II idealnya dilakukan setiap 3 bulan, sama seperti KPSP. Denver II mempunyai pertanyaan spesifik untuk penilaian ranah spesifik pula. Biasanya pemeriksaan ini tidak dilakukan pada kunjungan rutin imunisasi bulanan, melainkan dengan perjanjian. Pemeriksaan perkembangan Denver akan cukup menyita waktu dan tidak semua rumah sakit dengan pelayanan kesehatan anak umum mempunyai perangkat Denver II.
Untuk anak dengan kecurigaan kondisi tertentu juga terdapat tools yang spesifik. Misalnya kecurigaan autism pada anak dapat dilakukan skrining dengan CHAT (checklist for autism in toddler); gangguan perilaku berupa kondisi mental dan emosional dilakukan skrining KMME (kuesioner masalah mental emosional); gangguan pemusatan perhatian dengan kuesioner GPPH (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas), dan sebagainya. Berbagai skrining ini biasanya hanya dapat dilakukan di klinik tumbuh kembang tertentu.

Penting untuk ditekankan kembali bahwa skrining bertujuan untuk mendeteksi kelainan perkembangan secara dini, sebelum tanda atau gejala kelainan tersebut tampak. Berbagai alat skrining perkembangan mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga diperlukan interpretasi yang tepat agar tidak terjadi kesalahan deteksi. Hasil skrining tidak berupa suatu diagnosis, melainkan berupa rekomendasi bahwa perkembangan anak normal atau untuk dapat dilakukan pemeriksaan perkembangan lebih lanjut apabila terindikasi.

Comments