Lagu yang Tepat Untuk Balita

Saat ini sangat disayangkan balita sudah tidak lagi menyanyikan lagu-lagu ciptaan Pak Kasur atau A.T. Mahmud yang santer terdengar di telinga kita saat masih kecil dulu. Balita saat ini lebih sering menyanyikan lagu yang benar-benar sedang populer di kalangan dewasa bahkan sampai hafal sedikit demi sedikit setiap bagian liriknya. Tentu saja Anda tidak bisa menyalahkan dirinya untuk menyanyikan lagu tersebut, sebab sumber lagu itu bisa datang dari mana saja.

Di usia 2-3 tahun, anak sedang mengembangkan kemampuan berbahasanya. Lewat bernyanyi, otomatis ia juga menambah ‘kamus’ kosa kata baru. Selain itu, melalui lagu, Anda bisa membantu menstimulus perkembangan otaknya. Untuk itu, pilihkan lagu-lagu yang memang dikhususkan untuk anak saat ia bermain atau saat ia sedang gemar menari dan bernyanyi. Agar dirinya menikmati dan menyukai lagu-lagu anak, inilah bantuan untuk Anda.

1. Perkaya koleksi lagu anak.
Banyak CD dan kaset lagu-lagu anak yang dapat Anda beli di toko kaset, mal atau mini market, bahkan beberapa di antaranya juga bisa diunduh secara cepat dan gratis melalui internet. Bedanya dengan lagu dewasa, lagu untuk anak memiliki banyak manfaat untuk perkembangannya. Misalnya dari lirik lagu anak yang banyak menggunakan rima untuk mengajarkan anak berhitung, membaca, mengenal kata-kata baru dan menghafalnya. Jika dengan mendengar lagu dewasa, anak bisa mengingat kata-katanya dengan cepat, tentu ia juga bisa melakukan hal yang sama dengan lagu yang sesuai dengan usianya. Bahkan, lagu yang berbahasa asing pun tidak akan menjadi masalah baginya.

2. Ikutlah bernyanyi.
Jangan hanya membiarkannya mendengar lagu-lagu yang sudah Anda beli, lalu Anda hanya berdiam diri. Anda tidak perlu ikut menghafal semua liriknya, karena biasanya lagu anak mudah diikuti, bahkan Anda mungkin sudah mengenal beberapa di antaranya. Ciptakan suasanya yang seru dan menyenangkan saat mendengarkan lagu. Ingat, ini merupakan tugas Anda, karena jika tidak demikian, akan sulit bagi anak untuk menikmati lagu karena mereka tidak melihat contoh dari orang terdekat. Yakinlah, pasti ada beberapa lagu yang mengingatkan Anda pada masa kecil, ketika orangtua Anda mengajarkan hal yang sama. Anak senang, Anda pun demikian.

3. Ajak bergoyang. Banyak lagu-lagu anak yang bertema “Body Movement”, liriknya pun mengajak anak untuk menggerakkan seluruh bagian tubuhnya, bahkan di antaranya, terdapat lagu yang mengajak mereka berjalan mondar-mandir, berdiri-jongkok, berputar-putar mengitar ruangan, menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah dan sebagainya. Kegiatan mendengarkan musik bisa menjadi sangat menarik ketika Anda mengajak balita Anda untuk mengikuti semua ajakan atau gerakan yang dinyanyikan di lagu tersebut. Bernyanyi dan bergeraklah di ruangan yang cukup lebar untuk menghindari anak terantuk benda di sekitarnya.

4. Sering dengarkan.Sebuah lagu akan mudah dihafal bila diperdengarkan berkali-kali. Hal ini juga berlaku untuk anak. Apalagi, di usia 2-3 tahun, ia akan lebih mudah menerima hal baru jika Anda melakukannya berulang-ulang. Perdengarkan lagu anak di rumah, di mobil, di kamar, atau di jalan. Bahkan anak juga bisa mendengarkan lagu anak di tempat umum. Saat ada lagu anak yang diputar, jangan ragu untuk ikut bernyanyi bersama dirinya. Selain itu semua, Anda juga dapat dengan mudah memutar lagu dimanapun Anda berada. Simpan lagu-lagu anak di gadget yang selalu Anda bawa ketika bepergian.

5. Simpan dulu koleksi Anda. Tidak semua lagu dewasa baik untuk diperdengarkan pada anak. Anda perlu cermat dalam memilih lagu-lagu yang umum. Ketika lirik lagu lebih mengarah kepada unsur percintaan orang dewasa, sebaiknya Anda simpan dulu lagu tersebut. Sebab anak belum mengerti arti dari lirik-lirik lagu tersebut dan mungkin ia hanya menikmati musik dan suara pengantar lagu. Akan tetapi, bukan berarti Anda hanya memutar lagu-lagu anak sampai Anda bosan. Beberapa lagu umum juga bisa Anda perdengarkan padanya, selama liriknya mengajarkan tentang hal-hal yang baik. Misalnya, lagu Whitney Houston “The Greatest Love of All”, Michael Jackson “Heal the World”, dan lagu-lagu soundtrack film Disney, yang liriknya ‘aman’ untuk dinyanyikan.

6. Ajarkan anak untuk mengenal makna lagu.
Jika Anda menyuguhi anak dengan lagu-lagu berbahasa asing atau bahasa daerah, pastikan Anda juga bisa mengajarkan arti dan makna dari lirik lagu tersebut. Cublak Cublak Suweng, misalnya. Lagu ini biasa dinyanyikan ketika sekumpulan anak-anak bermain, salah satu ada yang duduk telungkup dan ada yang menyembunyikan batu di genggaman temannya yang lain. Atau, ketika mendengarkan lagu berbahasa asing, ajarkan mereka makna di balik lagu yang didengar. Misalnya lagu koleksi Disney, Wish upon a Star dari film Pinocchio yang menggambarkan doa dan harapan Paman Geppetto supaya Pinocchio dapat menjadi manusia.

7. Waspada lingkungan sekitar.
Anda bisa meminta pada asisten rumah tangga atau pengasuh, bahkan siapapun yang menjaga balita Anda di rumah ketika Anda bekerja, untuk memastikan ia tidak disuguhi lagu-lagu atau tontonan yang tidak sesuai dengan usianya. Selain itu, saat ada acara keluarga dan anak diminta untuk menyanyi sebuah lagu dangdut yang ia hafal, Anda dapat menepis hal tersebut dengan meyakinkan balita, “Nyanyi lagu yang kemarin kita pelajari saja, yuk, Nak!”

Comments